Universitas Islam NU (UNISNU) Jepara Jawa Tengah

 
Universitas Islam NU (UNISNU) Jepara Jawa Tengah

PROFIL
Berkiat Membangun Kampus
Pada tahun 1990 atas berkat rahmat Allah SWT., H. M. Dimyathi mewakafkan tanahnya seluas 7.000m2 untuk Yayasan INISNU. Kemudian memperoleh fasilitas tukar guling tanah bengkok perangkat Desa Tahunan seluas 7.500m2 dan wakaf dari H. Muhammad S.J. untuk Masjid Kampus. Untuk masuk dari jalan raya dan perluasan, dilakukan pembelian seluas 5.700m2, sehingga jumlah keseluruhan terkuasai lebih dari 2 ha.

Pembangunan kampus dimulai sejak 1991. Peletakan batu pertama adalah Hadlratus Syeh KH. Abdullah Salam (Kajen), disaksikan Rektor, Bupati Hishom Prasetyo dan Muspida serta para sesepuh. Dukungan dan partisipasi masyarakat sungguh sangat luar biasa. Gedung yang direncanakan berlantai empat, dalam waktu 3 bulan telah terbangun 2 lantai berisi 9 lokal besar dengan segala pernagkat penunjangnya. Disamping penggerak utama ((KH. Mahfudz Asymawi) tokoh-tokoh yang patut dikenang adalah H. Muhammady Kosim, B.Sc., H. M. dahlan Kosim, SH., H. Muhammad SJ., H. Amin Muhtadi, H. M. Salim, H. M. Kosim, H. Chumaidi Noor, KH. Masyhudi Nadzif, H. Dimyati, H. zubaidi, H. Muhtaron dan lain-lain.

Peresmian gedung baru yang sekaligus merupakan pindahnya kegiatan INISNU dari Purwogondo dilakukan pada 1991, ditandai dengan syukuran bersama, sementara pembangunan lanjut tetap berlangsung.

Berubah Bentuk Menjadi Yaptinu untuk Membidani STIENU
Semakin tahun INISNU semakin berkibar saja, hingga pada 1996 digelar wisudanya yang pertama. Namun, pengurus Yayasan ININU tak pernah puas dengan capaian sementara. Digagas lagi pengembangan amal usaha dengan mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama (STIENU) Jepara. Sebagai penyesuaian, Yaysan INISNU diubah menjadi Yayasan Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (YAPTINU) Jepara melalui akta notaris Benyamin Kusuma, SH. No. 5 tanggal 5 November 1996, dengan kepengurusan yang sama.

Ada dua tugas YAPTINU waktu itu, pertama memproses perijinan dan kedua membangun kampus baru untuk STIENU Jepara. Alhamdullilah keduanya berhasil. Ijin operasional STIENU turun dengan SK Mendikbud RI No. 68/0/0/1997, tanggal 8 Oktober 1997 untuk Program Studi Manajemen dan Akuntansi. Sedangkan gedung yang direncanakan berlantai tiga sudah terbangun laintai satunya.

Sebagai “barang baru” di Jepara, STIENU dengan segala kesementaraannya. Drs. Ahmad, mantan Ketua PWNU Jateng berkenan menjadi Ketua dengan pendamping Dr. Purbayu Budi Santoso, MS. dan Much. Imron, SE., sebagai Puket 1, 2 dan 3. Sekretaris YAPTINU (H. Ali Irfan Mkhtar, BA.) ditugasi menjadi palang pintu dengan segala status : Kepala BUAK, Presenter, Bendahara bahkan Asisten Dosen. Berkat bantuan para pihak, ternyata STIENU cepat besar dan mendewasa, dengan para Ketua : Drs. H. Ahmad (1997-1999), Drs. H. Sudibyo Yuwono (1999-2001), Drs. H. Ahmad (2001-2005) dan H. Setiyono, SE., MM. (2005 s/d 2013).

Kelahiran STTDNU Menjawab Tuntutan Teknologi
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menuntut kerja keras agar dapat memanfaatkannya sebagai peluang, bukan ancaman. Jepara adalah Kabupaten industri mebel, ukir, tenun Troso, rotan, monel, kaligrafi dan pariwisata. Jepara adalah kota sedang yang menginternasional : Bumi Kartini, Kota Ukir, Benteng Portugis dan Karimunjawa. Oleh karena itu harus bergeliat dalam teknologi agar dapat menjual kreativitasnya, bukan hanya menerima pesanan dari contoh. Maka YAPTINU pun bergegas ke sana.

Pada tahun 1998 YAPTINU menerima hibah Akademik Teknologi Industri Kayu (ATIKA) dari Yayasan Kota Ukir Jepara, berikut dengan segala perangkatnya selain gedung. Hibah tersebut dituangkan pada Akte Notaris Kristianti, SH. No. 12 tanggal 7 Juni 1998. Untuk itu YAPTINU harus membangun gedung baruberlantai dua dari rencana tiga lantai. Kecilnya jumlah mahasiswa memaksa YAPTINU banting tulang untuk promosi dan sosialisasi.

Angin segarpun bertiup. Pada kunjungan ke Jepara (2003) Menteri Perdagangan dan Perindustrian RI Rini Suwandi menyiratkan keinginan agar ada lembaga pendidikan tinggi di Jawa Tengah yang menggeluti teknologi dan desain produk untuk memacu perkembangan insdustri dan kewirausahaan. Rupanya gayung pun bersambut, Bupati Jepara Drs. Hendro Martojo, MM., yang juga Pembina YAPTINU bermaksud merealisasikannya di Jepara.

Apalagi Ketua Umum YAPTINU pada waktu itu dijabat H. Ali Irfan Mukhtar, BA. yang  juga menjadi Wakil Bupati. Proposal disusun, persyaratan dipenuhi dan “jemput bola” dilakukan. Upaya perubahan bentuk dari ATIKANU menjadi Sekolah Tinggi Teknologi dan Desain Nahdlatul Ulama (STTDNU) Jepara berhasil denan ijin operasional SK Mendikbud RI No. 193/0/07/2004, tanggal 30 Desember 2004. Ada dua program studi yang diijinkan, yaitu Desain Produk dan Teknik Industri, semuanya Strata-satu. Bahkan disusul dengan bantuan dari Menteri Perindustrian RI Fahmi Edris berupa 24 mesin pemrosesan kayu sebagai sarana pelatihan, laboratorium dan praktikum. Pada tahun berikutnya (2005) memperoleh bantuan lagi satu unit mesin pengering kayu.

STTDNU dengan demikian digadang mampu menjawab tantangan masa depan terutama dibidang teknologi dan desain yang di Jepara dan sekitarnya memang menjadi lahan basah. Prospeknya sangat bagus, output (alumni) nya berhasil pada dunia kerja dan banyak lomba desain yang dimenangkannya. Dari survey internal yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa 70% alumni STTDNU sukses dalam kehidupan.

Yang menjadi kendalanya adalah kurangnya pemahaman masyarakat akan posisi strategis STTDNU Jepara. Oleh karena itu, Ketua (Ir. Mustofa Mukhtar, MT.) dan para pamongnya dituntut kerja keras melakukan promosi dan sosialisasi untuk membesarkannya.

Berubah Bentuk Menjadi Unisnu
Yang paling ajeg di dunia adalah perubahan, tentua saja selain aqidah. Peter Dracker bahkan mengatakan barang siapa mengunakan paradigma lama yang sudah usang, ia akan terlempar dari peredaran “if you don’t change, you die”.

Berangkat dari pemikiran ini, walaupun kondisi akhir (2012) INISNU, STIENU dan STTDNU sudah mendekati kemapanan, akan tetapi pengurus YAPTINU belum merasa sampai kepada pencapaian visi. Ketiga lembaga tersebut berubah bentuk menjadi UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNISNU) JEPARA dengan Fakultas dan Program Studi sebagaimana dalam SK. Mendikbud No.725/E1.3/HK/2013 dan SK. Ditjen Pend. Islam Kemenag No. 2744 Tahun 2013.
PRODI
1. Fakultas Syariah dan Hukum
2. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
3. Fakultas Dakwah dan Komunikasi
4. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
5. Fakultas Sains dan Teknologi
6. Program Pascasarjana
LEMBAGA-UPT
1. Lembaga Pengembangan Pendidikan
2. Lembaga Penjaminan Mutu
3. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
4. UPT Pusat Data dan Pengembangan IT
5. UPT Perpustakaan 6. UPT Kewirausahaan
7. UPT Pusat Bahasa 8. UPT Kantor Urusan Internasional
SISTEM INFORMASI
1. Sistem Informasi Dosen
2. Blog Staff dan Dosen
3. Sistem Informasi Orang Tua
4. Sistem Informasi surat
5. Sistem Informasi LPPM
6. Sistem Audit Mutu Internal
7. Sistem Informasi Akreditasi 
ALAMAT
Jalan Taman Siswa (Pekeng) Tahunan Jepara
Telp: 0291 595320
Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran silahkan hubungi Email: info@unisnu.ac.id Web: https://unisnu.ac.id/

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Untuk berpartisipasi memperbarui informasi ini, silakan mengirim email ke redaksi@laduni.id.