Biografi Habib Husain bin Muhammad Al-Haddad

 
Biografi Habib Husain bin Muhammad Al-Haddad
Sumber Gambar: Habib Husain bin Muhammad Al-Haddad (foto Istimewa)

Daftar Isi 

1.   Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Kelahiran
1.2 Nasab
1.3 Wafat

2.   Pendidikan
2.1 Masa Menuntut Ilmu
2.2 Guru-guru

3.   Perjalanan Hidup dan Dakwah
3.1 Kisah-Kisah dan Teladan
3.2 Keistimewaan
3.3 Amaliyah Ibadah

4.   Chart Silsilah
4.1 Chart Silsilah Sanad

5.   Referensi

 

 

1.   Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1   Kelahiran
Habib Husain bin Muhammad Al-Haddad dilahirkan di kota Geydoon, Hadramaut, Yaman Selatan pada 1302 H. Sejak kecil beliau telah dididik oleh ayah, Habib Muhammad bin Thohir Al-Haddad dan kakeknya, dalam lingkungan yang sarat religius, penuh ketakwaan dan kebajikan.

1.2 Nasab
Habib Husain bin Muhammad Al-Haddad adalah keturunan dari Nabi Muhammad Rasulullah SAW dengan silsilah sebagai berikut :

  1. Nabi Muhammad Rasulullah SAW
  2. Sayyidah Fathimah Az-Zahra Wa Sayyidina Ali bin Abi Thalib,
  3. Al-Imam Al-Husain  
  4. Al-Imam Ali Zainal Abidin  
  5. Al-Imam Muhammad Al-Baqir  
  6. Al-Imam Ja’far Shadiq  
  7. Al-Imam Ali Al-Uraidhi  
  8. Al-Imam Muhammad An-Naqib  
  9. Al-Imam Isa Ar-Rumi  
  10. Al-Imam Ahmad Al-Muhajir  
  11. As-Sayyid Ubaidillah  
  12. As-Sayyid Alwi  
  13. As-Sayyid Muhammad  
  14. As-Sayyid Alwi  
  15. As-Sayyid Ali Khali’ Qasam  
  16. As-Sayyid Muhammad Shahib Mirbath  
  17. As-Sayyid Alwi Ammil Faqih  
  18. As-Sayyid Abdurrahman
  19. As-Sayyid Ahmad Al-Fagih
  20. As-Sayyid Abdullah
  21. As-Sayyid Muhammad
  22. As-Sayyid Ahmad Al-Musrafah
  23. As-Sayyid Abu Bakar
  24. As-Sayyid Ahmad Al Haddad
  25. As-Sayyid Alwi
  26. As-Sayyid Muhammad
  27. As-Sayyid Abdullah
  28. As-Sayyid Ahmad
  29. As-Sayyid Muhammad
  30. As-Sayyid Alwi
  31. As-Sayyid Abdullah (Shohibul Roti Al Haddad)
  32. As-Sayyid Alwi
  33. As-Sayyid Ali
  34. As-Sayyid Abu Bakar
  35. As-Sayyid Umar
  36. As-Sayyid Tohir
  37. As-Sayyid Muhammad
  38. As-Sayyid Husein Al Haddad atau Habib Husein Al Haddad

1.3   Wafat
Habib Husain wafat pada malam ahad tanggal 21 Jumadil Tsani 1376 H di kota Jombang. Masyarakat dari seluruh pelosok dalam dan luar kota berduyun-duyun bertakziyah, mereka dalam keadaan sedih dan kerugian yang amat besar karena harus berpisah dengan seorang wali Allah.

Jenazahnya kemudian disaalatkan dan bertindak sebagai imam adalah Habib Ahmad bin Gholib Al-Hamid dan sesuai wasiatnya, jasadnya kemudian dibawa ke kota Tegal, pada hari kedua untuk dimakamkan di dekat ayahnya.

2.   Pendidikan

2.1  Masa Menuntut Ilmu
Kegemarannya menuntut ilmu berlanjut hingga usia remaja, di mana ia selalu menghadiri majelis-majelis taklim ulama-ulama. Tentu saja ulama-ulama yang ia datangi untuk menimba ilmu, terutama dari ulama-ulama yang suka beramal dan para wali yang saleh. Termasuk saat menunaikan haji dan berziarah ke makam, Nabi Muhammad SAW di Madinah, ia memanfaatkan kesempatan itu untuk bertemu muka dengan ulama-ulama terkenal dan ia banyak mengambil manfaat dan keutamaan dari mereka.

2.2  Guru
Pada tahun 1329 H, ia pergi ke Indonesia untuk bertemu berguru dengan banyak ulama yang ada di tanah Jawa ini, diantaranya:

  1. Habib Alwi bin Muhammad Al-Haddad (kakak kandungnya)
  2. Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi (Surabaya)
  3. Habib Abdullah bin Muhsin Alattas (Bogor)
  4. Habib Muhammad bin Ahmad Al-Muchdor (Bondowoso)
  5. Habib Abu Bakar bin Umar bin Yahya
  6. Habib Abdullah bin Ali Al-Haddad (Bangil)
  7. Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf (Gresik)
  8. Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Alattas (Pekalongan)

Beliau selalu mengikuti majelis taklim dan mendengarkan fatwa-fatwa mereka, sehingga mereka pun sangat senang melihat, memperhatikan bahkan mencintainya.

Guru yang banyak berperan membentuk karakter dan kepribadian Habib Husain adalah Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi dan Habib Alwi bin Muhammad Al-Haddad. Hubungan diantara Husain dan kakaknya memang tergolong sangat istemewa. Mereka berdua dikenal memiliki hubungan yang sangat erat, masing-masing dari mereka menampakan sifat tawadu dan saling menghormati. Puncak dari ahlak dari Habib Husain adalah apabila pulang dari majelis taklim yang diasuh oleh kakaknya, ia berjalan mundur tidak membelakangi punggungnya.

3.  Perjalanan Hidup dan Dakwah

3.1 Kisah-Kisah dan Teladan
Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf (Gresik) pernah berkata,”Saya belum pernah melihat dua bersaudara seperti Alwi dan Husain. Sesungguhnya salah satu dari mereka memperhatikan lebih banyak urusan saudaranya dari pada dirinya sendiri, sehingga bila salah satu dari mereka meminta doa dari orang lain, maka dimintakan untuk saudaranya dan tidak menyebut dirinya sendiri”.

Pernah suatu hari Habib Husain berada di kota Bogor dan bermalam di rumah Habib Alwi. Saat akan tidur, ia memilih tidur di lantai bawah dan menolak tidur di atas, takut kalau-kalau kakaknya bangun dan menunaikan salat tahajud, di mana ia berada di atas sedangkan kakaknya sedang sujud di lantai bawah. Inilah batasan tertinggi dari adab kesopanan dan pengormatan Habib Husain terhadap kakaknya.

Habib Husain pertama kali berkunjung ke Indonesia di kota Tuban. Namun di kota Tuban, tidak lama, ia kemudian pindah lagi dan banyak menetap di kota Jombang. Kedua kota ini menjadi saksi sebagai tempat tujuan para tamu dari seluruh pelosok negeri. Ia dikenal ramah dan suka menolong pada orang lain, terutama kaum fakir miskin.

Bahkan tamu yang keluar masuk, siang dan malam selalu diterima dengan senyuman muka, sambutan penuh cinta dan kasih. Ia pun selalu memberi nasehat kepada mereka, oleh karenanya para tamu yang hadir ke rumahnya sangat gembira dengan penghormatan dan nasehat yang bermanfaat.

Dalam menghadapi tamu, khususnya kaum muda dan remaja, ia selalu menasehatkan agar selalu berbakti pada kedua orang tua (birul walidaian). Ia selalu menceritakan akan kedudukan dan kebesaran yang tinggi di mata Allah SWT. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, ”Ridha Allah itu tergantung dari ridha orang tua dan murka Allah juga tergantung keduanya”.

Habib Husain menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW juga memberikan ancaman kepada anak-anak yang durhaka kepada kedua orangtuanya, seperti hadis, ”Tiga macam dosa yang surga diharamkan oleh Allah SWT untuk dimasukinya yaitu orang yang selalu minumm khamer, orang yang durhaka kepada kedua orang tua, dan dayyuth (orang yang sengaja memelihara pelacur atau orang yang membiarkan isterinya melacur)”.

Daya pikirnya sangat luas. Ini terpancar dari kata-kata yang senantiasa terpancar penuh hikmah dan ilmu. Habib Husain sangat menghormati tamu-tamunya. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari, misalnya saat melayani dan menghormati tamu, menimba air untuk mengisi kamar mandi di tengah malam sebelum salat malam, semuanya ia lakukan sendiri bahkan melarang orang lain untuk melakukan hal itu.

Ia juga sangat memperhatikan keadaan kaum muslimin dengan sungguh-sungguh. Apabila ia mendengar kabar yang menyenangkan dari mereka, ia sangat gembira. Tetapi sebaliknya, jika mendengar berita yang tidak baik dan menyusahkan, ia sangat sedih namun ia langsung mendoakanya semoga kaum muslimin dijauhkan dari bala dan bencana.

Selain itu, ia dikenal sangat memperhatikan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan. Hal ini dibuktikan dengan kemauannya untuk membantu sekolah-sekolah Islam.

Perasaan gembira dan senang akan timbul bila mendengar berita akan kemajuan pendidikan agama mereka, tetapi ia akan marah dan menyesal bila mereka tidak mengindahkan dan menomorsatukan pendidikan umum (duniawiyah), yang mana nantinya mereka akan menangis darah dan menyesal selamanya jika menyaksikan putra-putri mereka jauh dari agama Islam dan bahasa Arab.

3.2 Keistimewaan
Puncak ketekunan dalam beribadah adalah istiqamah dan ikhlas. Kebiasaan yang tidak pernah ia tinggalkan yaitu bangun tengah malam untuk bertahajud dan munajat kehadhirat Allah SWT.

Kejadian yang luar biasa pada seorang wali Allah, atau karamah dan yang mengherankan serta mengejutkan ini juga terjadi pada Habib Husain. Walaupun ia tidak suka mengatakan dan menyebutkannya. Ia memiliki sifat kasyaf (menyingkap hati seseorang) atas izin Allah.

Pernah terjadi pada orang yang sangat dekat dengannnya. Ketika itu sahabatnya sedang menunaikan ibadah haji dan saat melaksanakan thawaf ia terjatuh. Saat terjatuh itulah, pertolongan Allah datang, dan ia mendapati dirinya di dekat Habib Husain. Setelah sadar, orang tersebut mendapati Habib Husain berada disampingnya dan mengatakan bahwa dialah yang telah membantu kecelakaan itu.

3.3 Amaliyah Ibadah Habib Husain
Amaliyah ibadahnya, diantaranya bertafakur (merenungkan segala ciptaan Allah dengan memperhatikan segala rahasia dan keajaiban yang terkandung di dalamnya).

Berdzikir, dimana lisannya tidak pernah bosan dan kering akan menyebut asma Allah. Setiap detik waktunya, selalu dimanfaatkan untuk mendekatkan diri dengan ketaatan dan ibadah. Praktis, setiap orang yang datang ke Jombang akan mendapatkan banyak faedah dari majelis taklimnya.

Habib Husain sangat disukai oleh segenap lapisan masyarakat yang umum maupun yang khusus dengan penghormatan yang sempurna. Beliau sering menasehati orang-orang kaya agar membantu kaum fakir miskin dan mengingatkan akan ancaman kepada yang bakhil dan kikir. Bagi mereka yang menuruti nasehatnya, maka majulah perdagangannya, tapi sebaliknya, bagi yang bakhil dan kikir, harta benda mereka tertimpa kemusnahan, kehancuran dan kepailitan.

Habib Husain banyak mempunyai andil dalam pembangunan masjid-masjid dan madrasah diniyah diantaranya seperti masjid Araudhoh di kota Jombang dan Madrasah Islamiyah di Gresik.

Sesungguhnya bila diamati, pada hakekatnya Habib Husain terkenal dengan akhlaq, amal perbuatan serta sifat-sifat baik beliau mengisi kehidupannya antara ibadah kepada Allah dan memberi faedah kepada hamba-hamba-Nya. Memanfaatkan waktu dan umurnya serta membelanjakan harta di jalan Allah sampai akhir hayatnya.

4.  Chart Silsilah

4.1  Chart Silsilah Sanad
Berikut ini chart silsilah sanad guru Habib Husain bin Muhammad Al-Haddad dapat dilihat DI SINI.

5.   Referensi

Dikumpulkan dari berbagai sumber

 

Catatan: Tulisan ini terbit pertama kali pada tanggal 26 Juni 2016.
Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan revisi
Editor  : Achmad Susanto

 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya