Kitab yang Tidak Diawali dengan Tulisan Basmalah

 
Kitab yang Tidak Diawali dengan Tulisan Basmalah

Sebab Kitab Tasrifan Karangan Kiyai' Hasyim Padangan Tidak Dimulai dengan Basmalah

Pertanyaan :

Mengapa kitab Tasrifan karangan Kiyai' Hasyim Padangan tidak dimulai dengan Basmalah, tetapi dengan fa’ala yaf’ulu?.

Jawab :

Sesungguhnya permulaan dengan Bismillah itu sunah, dan mulai dengan Bismillah itu, cukup dengan ucapan walaupun tidak tertulis, sebaiknya harus diyakinkan, bahwa si pengarang telah mulai Bismillah dengan ucapan yang tidak tertulis, agar si pengarang diyakinkan menjadi seorang hidup bahagia atau mati syahid.

Keterangan, dari kitab:

  1. Ianah al-Thalibin [1]

وَرُوِيَ مَنْ أَرَادَ أَنْ يَحْيَى سَعِيْدًا أَوْ يَمُوْتَ سَعِيْدًا فَلْيَقُلْ عِنْدَ ابْتِدَاءِ كُلِّ شَيْءٍ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.

Barangsiapa ingin hidup mulia dan matipun mulia, maka ia harus mengucapkan basmalah pada setiap permulaan segala sesuatu.

[1] Al-Bakri Muhammad Syatha al-Dimyathi, I’anah al-Thalibin, (Beirut: Dar al-Fikr, 1418 H/1997 M), Jilid I, h. 4.

Sumber: Ahkamul Fuqaha no. 198 KEPUTUSAN MUKTAMAR NAHDLATUL ULAMA KE-12 Di Malang Pada Tanggal 12 Rabiul Tsani 1356 H. / 25 Maret 1937 M.