Hari Jumat Penuh Berkah dengan Bershalawat

 
Hari Jumat Penuh Berkah dengan Bershalawat

Laduni.ID, Jakarta- Membaca sholawat bisa dilakukan kapan saja dan hari apa saja karena di dalam Islam semua hari adalah baik dan diciptakan Allah SWT dengan memiliki keistimewaannya sendiri sendiri. Jika ada perintah Allah untuk manusia bersholawat pada hari Jumat itu dikarenakan sudah ketetapannya dan kita tidaklah bisa mengubahnya, Dialah Yang Maha Tinggi dengan segala yang dikehendakinya dan pada dasarnya. Ketetapan allah SWT adalah ketetapan dari baginda Rasullulah SAW juga.

Rasullulah  bersabda bahwa, ” perbanyaklah sholawat kepadaku pada setiap hari jumat, karena pada hari itulah sholawat umatku akan diperlihatkan dengan jelas padaku pada setiap hari jumat , dan barang sipa yang banyak bersholawat kepadaku maka dialah yang paling dekat denganku ketika hari kiamat tiba.” (HR. Baihaqi didalam sunan al- kibro)”.

Inilah yang termasuk sholawat nabi yang bisa diamalkan dan dibaca sesuai dengan keinginan kita tetapi tetap pada tujuan untuk mermuliakan dan mensejahterakan nabi  Muhammad SAW, keluarga beserta pengikut setianya , Membaca sholawat juga mempunyai tujuan agar senantiasa memperkuat  keimanan kita dan mendapatkan berkah,  pahala serta kebaikan dari Allah SWT.

  1. Sholawat Nariyyah
  2. Sholawat An-Nabiyyul Ummi
  3. Sholawatb Al-Qadril Azhim
  4. Sholawaat Rau’ufurahhim
  5. Sholawat Sa’adatud – Darain
  6. Sholawat Kamaliyah
  7. Sholawat Basyairul khairat
  8. Sholawat Ibrahimiyah
  9. Sholawat Badawiyah
  10. Sholawat Munjiyat  dan lain lain.

Membaca sholawat dengan sungguh sungguh, dengan hati yang ikhlas dan tidak terburu buru serta semata mata hanya mengharapkan ridho , pengampunan, berkah dan pahala dari Allah SWT,  maka apa yang kita inginkan akan menjadi prioritas utama. Oleh Allah SWT untuk segera dikabulkan.

Memahami tentang Sholawat lebih baik ketika usia dini

  1. Alangkah besar manfaat yang akan didapat jika tentang pengertian sholawat di ketahui dan dipahami oleh anak anak usia dini. Diusia dewasanya nanti tentang sholawat bukan tidak mungkin sudah mendarah daging dalam keimannanya dan bisa menjadi kebiasaan yang terpuji untuk selalu membaca sholawat dihari hari kehidupan yang sedang  dijalaninya.
  2. Memberi pemahaman dan pengertian yang benar tentang sholawat pada anak anak diusia dini sebaiknya ditempat ibadah misalnya saat ada pengajian dan mempraktekan kalimah kalimah doa sholawat setelah melakukan sholat 5 waktu atau ketika disekolah sedang ada pelajaran Agama Islam.
  3. Membentuk kepercayaan dan memperkuat keimanan terhadap kaidah islam  sejak usia dini lebih manjur untuk menciptakan pribadi seseorang menjadi lebih baik dan mandiri selama apa yang diajarkan adalah kebenaran dan kebaikan, misalnya memberi pemahaman tentang manfaat sholawat dan membiasakan diri untuk selalau membaca kalimat tersebut dalam keadaan apapun.

Anjuran Mengawali Doa dengan Shalawat

Bagaimana jika berdoa dengan memuji nama Allah SWT tetapi tidak membaca sholawat pada Nabi Muhammad SAW ?
Agar doa atau sholawat diterima dan dikabulkn oleh Allah SWT hendaknya memanjatkan doanya dengan tata cara yang santun dan sesuai dengan kaidah islam yakni memulainya dengan memuji nama Allah SWT kemudian melanjutkan dengan membaca sholawat dengan hati ikhlas dan tidak terburu buru. Doa yang dilakukan dengan memuji nama Allah SWT namun tidaak mermbaca sholawat untuk kemuliaan nabi Muhammad SAW, dianggap orang yang sedang berdoa tersebut terburu buru dan tidak benar benar dalam kondisi yang konsentrasi. Dengan kata lain orang tersebut lebih mengutamakan keinginan duniawinya daripada mendekatkaan diri pada Allah dan Rasullulah SAW. Kejadian yang sangat disayangkan tersebut sesuai dengan pernyataan Rasullah SAW bahwa; ” dia mendengar ada seseorang yang sedang berdoa memuji nama allah namun tanpa membaca sholawat , maka nabi mengatakaan bahwa orang itu terburu buru.”

Inilah sabda nabi Muhammad tentang sholawat Bagi siapa yang membaca sholawat kepadaku walau cuma satu kali maka allah SWT akan membalas kebaikan kepadamu sepuluh kali dan sepuluh derajat ” ( HR. Muslim : 408 dan pernah dinyatakan oleh Imam bukhori dalam adabul Mufrad , Ibnu abu syaibah, Ismaili dan  sanad ma’lul)”

Maka dari itu ada hadist yang menunjukkan keutamaan bersholawat kepada nabi Muhammad SAW dan anjuran untuk memperbanyak membaca sholawat tersebut. Karena itulah mengapa Allah ta’ala turunlah sebuah rahmat , sebuah pengampunan, pahala yang besar bagi siapa saja yang membaca sholawat.

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا (٥٦)

 “Sesungguhnya Allah dan malaikat malaikatnya bersholawat untuk nabi. Hai orang orang yang beriman bersholawatlah selalu untuk nabi Muhammad dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al- ahzab 33:56 )”

Sholawat untuk memuliakan Nabi terakhir Muhammad SAW agar seluruh umat muslim selalu ingat bahwa dialah nabi terakhir yang wajib dimuliakan sampai akhir jaman. Membaca sholawat  ternyata sangat berperan besar dihari kiamat nanti, karena membaca sholawat merupakan sebuah doa yang berjalan pada kebaikan dan kebenaran yang sebenarnya untuk mengingatkan pada semua muslim didunia bahwa allah satu satunya tuhan tuhan pencipta alam dan  Rasullullah adalah utusan allah SWT yang terakhir hingga hari kiamat tiba. Sosoknya wajib kita muliakan dan kita beri rahmat melalui sholawat agar menjadi sauri tauladan bagi seluruh umat manusia khususnya kaun muslim.

Masih ada kejadian diluar nalar yang perlu diwaspadai yaitu munculnya aliran sesat yang mengaku sebagai tuhan alam semesta yang menjelma menjadi manusia , ada juga yang mengaku jelmaan nabi setelah nabi muhammad SAW. maka dari itu membaca sholawat adalah jalan terbaik untuk mengukuhkan dan memperkuat keimanan seseorang terhadap kepercayaan adanya allh SWT yang sebenarnya nyata seta percaya dengan hadist hadist nabi bahwa Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir sampai akhir jaman.

 

Sumber:

  1. Sunan al- kibro
  2. Shahih Muslim : 408
  3. Kitab adabul Mufrad

 

__________________________________

Catatan: Tulisan ini terbit pertama kali pada Jumat, 3 Agustus 2018. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan.