Sekjend HUDA Ultimatum Beberapa Dayah yang Beraliran Wahabi di Aceh

 
Sekjend HUDA Ultimatum Beberapa Dayah yang Beraliran Wahabi di Aceh

LADUNI.ID, ACEH- Sekjend Himpunan Ulama Dayah Aceh Tgk. H. Tu Bulqaini dalam sebuah tausyiahnya pada peringatan maulid tahun lalu di Dayah Tuha Al Adnanniyah Gpg. Keude Bakongan, Kecamatan Bakongan  membongkar dayah-dayah wahabi yang berkedok aswaja (nama dayah mengunakan nama ulama aswaja) menyampaikan kepada para jamaah agar berhatidengan ajaran wahabi, jangan mau dikelabui oleh Wahabi di Aceh yang mengatasnamakan Aswaja.

 

“Ada 5 dayah Wahabi di Aceh yang mengatasnamakan Aswaja. Itu bukan Aswaja, kita harus waspada. Kita jangan mau dikelabui orang lain, jangan sampai Aswaja di Aceh dikotak-katik,” demikian disampaikan Tgk. Bulqaini yang biasa disapa Tu Bulqaini dihadapan Ulama Aswaja Aceh Selatan serta ribuan santriwan-santriwati.

 

Kata Tu Bulqaini, mengatakan dengan izin Allah hari ini kita membentuk sebuah organisasi Aswaja di Aceh, meskipun sebelumnya kita malu-malu menyebut Ahlussunnah Wal Jamaah, karena tugas kita terpundakkan untuk menjaga ummat dari aliran-aliran sesat yang mangatasnamakan aswaja, jadi sekarang perlu di perjelas siapa aswaja di aceh.

 

“Maka hari ini kita nyatakan Ahlussunnah Wal Jamaah yang asli di aceh yaitu Aswaja yang dibawa oleh para alim ulama kita tempo dulu. Sebab ada Ahlussunnah Wal Jamaah di Aceh tapi maulid dilarang, ada Ahlussunnah Wal Jamaah tapi tidak boleh tahlil ini merupakan pengkaburan Ahlussunnah Wal Jamaah. Komunitas ini bukan hanya akan mengganggu agama tapi juga akan mengganggu ketentraman Indonesia,” tandasnya.

 

Menurut Tu Bulqaini, Aswaja yang sesungguhnya adalah Aswaja seperti yang kita anut yang diturunkan oleh guru-guru kita sejak Sultan Iskandar Muda. Ahlu Sunnah Wal Jamaah juga tidak boleh berpisah dengan kekuasaan. Aswaja tidak akan pernah maju jika jauh dari kekuasaan. tegas Tu Bulqaini.