Hai Kaum Hawa, Hendaknya Tidak Terburu-buru Memutuskan Saat Dilamar

 
Hai Kaum Hawa, Hendaknya Tidak Terburu-buru Memutuskan Saat Dilamar

Jika zaman dahulu perempuan kebanyakan dilamar oleh seorang laki laki dan merasa tabu bila ia melamar seorang laki laki. Seorang perempuan terpenjara adat tersebut karena tidak berani mengutarakan isi hatinya. Namun pada masa sekarang banyak laki laki yang dilamar oleh perempuan, entah karena ada fenomena apa, namun yang jelas kedua duanya bukanlah hal yang salah dalam sudut pandang ajaran Islam.

Seorang laki laki yang tidak berani melamar seorang perempuan atau seorang perempuan yang tidak berani melamar laki-laki, biasanya dilatarbelakangi oleh keminderannya, entah keminderan itu berupa perasaan takut ditolak, karena merasa belum mapan, karena tidak sopan, atau karena hal yang lainnya.

Padahal sebenarnya sederhana saja bila memakai logika akal (bukan memakai perasaan); bila suka seseorang ungkapkan saja, bila ditolak, tinggal cari yang lainnya atau berusaha memperbaiki diri untuk menjadi sosok yang diinginkan oleh orang yang dicintainya. Kemudian saat sudah pantas mengutarakan perasaannya lagi, atau bila belum siap menikahinya, cukup mengutarakan perasaannya saja, lalu bilang kalau belum siap menikahinya dengan menjelaskan alasan-alasannya.

Ada yang bertanya bagaimana jika kedahuluan menikah dengan orang lain, maka sebagai orang yang beriman, keyakinannya adalah bahwa ia bukan jodoh, dan yakin akan mendapatkan jodoh yang lebih baik dan tepat darinya.

Katika ada yang melamar, baik sebagai laki laki atau perempuan, ada baiknya tidak langsung diputuskan untuk diterima atau ditolak dalam waktu yang singkat, tanpa melakukan istikhorah dulu, baik istikharah bathini atau istigharah dhohiri yang biasanya memakan waktu yang agak lama.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN