Kemenpora Akan Bina Guru Olahraga Pesantren

 
Kemenpora Akan Bina Guru Olahraga Pesantren

LADUNI.ID, Tulungagung - Gelaran Liga Santri Nusantara (LSN) Jawa Timur 1 yang bergulir di kota Marmer Tulungagung resmi berakhir. 
Kompetisi sepak bola antar pesantren ini ditutup oleh Staff Khusus Bidang Komunikasi dan Kemitraan Kemenpora Anggia Ermarini di Stadion Rejoagung Tulungagung, Sabtu (8/9/2018).

Hadir dalam acara penutupan, Panitia Nasional LSN Khoiruddin Abbas, Sekjend PP RMINU Habib Soleh, Koordinator Nasional Gerakan Ayo Mondok KH Luqman Harits Dimyathi, Koordinator regional Habib Mustofa, Panpel Khotamil Anam, pengurus PCNU dan RMINU Tulungagung.

Menurut Anggia, sepak bola adalah olahraga yang paling populer di seluruh dunia. Semua kalangan masyarakat menyukai olahraga ini. Oleh sebab itu Kemenpora dan RMINU bekerjasama untuk mengembangkan sepak bola di lingkungan pesantren.

"Melalui liga santri ini, kita ingin menunjukkan bahwa santri ini tidak hanya bisa mengaji, tapi bisa berolahraga, punya potensi yang keren. Bahkan beberapa talenta jebolan dari liga santri telah diambil oleh timnas," kata Anggi.

Wanita yang juga Ketua Umum PP Fatayat NU itu menambahkan, ke depan Kemenpora akan menggalakkan pembinaan dan memberikan pelatihan kepada guru-guru olahraga di pesantren. "Semakin kita galakkan, supaya potensi olahraga bagi para santri ini semakin muncul, dan semakin bisa kita ambil untuk berkompetisi," katanya.

Liga Santri Nusantara Jawa Timur 1 yang meliputi karesidenan Madiun dan Kediri ini diikuti 32 tim pesantren. Kompetisi digelar sejak Rabu hingga Sabtu, 5-8 September 2018 dengan menggunakan sistem gugur.

Tampil sebagai juara pertama tim Mayak FC Ponorogo, juara kedua Persada FC Ponorogo, juara ketiga Qomarul Hidayah Trenggalek, dan juara empat Raudlatul Huda Magetan. Masing-masing juara mendapat uang pembinaan dan trofi kejuaraan.
Sementara liga santri nusantara seri nasional bakal digelar 1-10 Oktober 2018 di kota Solo, Jawa Tengah. Melibatkan 32 tim pesantren perwakilan region se-Indonesia.