Penting Diamalkan, Ini 8 Hal yang Didawuhkan KH Muhammad Shofy Al-Mubarok

 
Penting Diamalkan, Ini 8 Hal yang Didawuhkan KH Muhammad Shofy Al-Mubarok

LADUNI.ID, Jakarta - Dalam pertemuan triwulan ke-11 alumni Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin Brabo terdapat beberapa hal yang penting dicatat dari dawuh KH Muhammad Shofy Al Mubarok yang disampaikannya di Ndalem Kyai Nurhadi Sardi Ponpes Hidayatush Shibyan Brabo, pada Jum’at 5 Oktober 2018 atau 25 Muharam 1440. Setidaknya terdapat delapan pesan, sebagai berikut:

1. Supaya kita punya hubungan ruh dengan guru-guru kita, lakukanlah dua hal:  السير على منهجه artinya meniru langkah langkah guru kita, dan kedua علمه   نشر yakni menyebarkan ilmunya.

2. Guru-guru kita sikapnya selalu meneduhkan, menyatukan, menebar cinta dan bukan malah menghasut, memprovokasi, menyebarkan kebencian.

3. Wujud sayangnya Allah memberikan kesempatan hidup bagi kita untuk memperbaiki diri, sedang orang-orang yang sudah baik, lurus hidupnya terkadang Allah memanggilnya terlebih dahulu.

4. Ibadah yang merupakan tanda khas orang sholeh adalah qiyamullail. Rasulullah ﷺ bersabda عليكم بقيام الليل فانه دأب الصالحين (Tetaplah kalian selalu bangun malam tahajud, karena sesungguhnya bangun adalah prilaku khas orang yang sholih). Ibadah lain siapapun bisa melakukan, tapi kalau istiqomah tahajud hanya dilakukan oleh orang orang sholih. Berbeda dengan ibadah lain, sedekah atau umroh misalnya, siapapun bisa melakukan bahkan orang fasik pun bisa melakukannya.

5. Nabi Yusuf Alaihissalam misalnya, meski beliau sudah di posisi puncak: seorang nabi, pejabat tinggi, disukai masyarakat dan sebagainya, namun masih punya keinginan yang selalu didambakannnya: توفني مسلما والحقني بالصالحين (Wafatkan aku dalam keadaan muslim dan susulkan aku bersama orang orang sholih).

6. Ajarkan ilmu yang kamu miliki, jangan pernah gengsi atau malu mengajar kitab-kitab kecil atau bahkan mengajar alif, ba', ta' semuanya insyaAllah baik dan berkah. KH Thoifur Purworejo, santri senior Sayyid Muhammad di samping mengajar kitab-kitab besar, beliau juga mengajar fasholatan. Saat ditanya alasannya, beliau menjawab. "Kita tidak tahu, barangkali justru yang ini yang diterima Allah, sedang yang mengaji kitab besar bila ada rasa sombong mungkin malah tidak diterima".

7. Umur manusia siapa yang tahu, maka bersiaplah lebih dini. Biasanya orang meninggal dalam keadaan apa yang ia biasa lakukan saat hidupnya. Semoga kita punya kebiasaan baik dan meninggal dalam keadaan baik pula: husnul khotimah.

8. Lakukan semua kebaikan, apapun bentuknya, sekalipun terlihat remeh. Barangkali justru dari kebaikan-kebaikan yang terlihat remeh itu, kita mendapat Ridlo Allah Ta'ala.