Bau Mulut Orang Puasa: Secara Medis dan Spiritual

 
Bau Mulut Orang Puasa: Secara Medis dan Spiritual
Sumber Gambar: Pinterest,Ilustrasi: Laduni.id

 

Laduni.ID, Jakarta - Bau mulut bisa menjadi masalah bagi banyak orang, terutama saat berpuasa. Saat sedang berpuasa, mulut seringkali menjadi kering dan menghasilkan bau yang tidak sedap. Namun, tahukah kamu bahwa ada sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa bau mulut orang yang berpuasa lebih harum dari kasturi? Apakah hal ini benar adanya? Mari kita bahas lebih lanjut.

Puasa adalah ibadah yang dilakukan oleh umat muslim selama bulan Ramadan. Selama berpuasa, umat muslim dilarang untuk makan dan minum dari fajar hingga matahari terbenam. Selain itu, umat muslim juga dianjurkan untuk menjaga sikap dan ucapan yang baik serta menjauhi perbuatan yang tidak bermanfaat. Salah satu hal yang perlu diperhatikan saat berpuasa adalah menjaga kebersihan mulut.

Ketika seseorang berpuasa, mulutnya akan mengalami kondisi yang berbeda dari saat tidak berpuasa. Kondisi mulut yang kering dan tidak memiliki asupan makanan dan minuman selama berjam-jam dapat menyebabkan bau mulut yang tidak sedap. Hal ini dapat terjadi karena produksi air liur berkurang, sehingga bakteri dan kuman di mulut dapat berkembang biak dengan lebih cepat.

Namun, ada sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa bau mulut orang yang berpuasa lebih harum dari kasturi. Ungkapan ini berasal dari hadis Nabi Muhammad SAW yang menyatakan bahwa bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau kasturi. Hal ini menunjukkan bahwa bau mulut seseorang yang berpuasa tidak hanya tidak menyengat, tetapi juga dianggap sebagai sesuatu yang harum oleh Allah.

Keistimewaan yang Allah berikan kepada orang yang berpuasa;

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِي الصِّيَامُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا

Daripada Abu Hurairah RA bahawa Rasulullah SAW bersabda: "Demi diriku yang berada dalam kekuasaannya, bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih harum daripada haruman kasturi. Ia meninggalkan makan, minum dan syahwatnya kerana berpuasa untuk-Ku dan Aku akan mengganjarinya. Satu kebaikan akan diganjari dengan sepuluh kali ganda." [HR. Imam Muslim]

Mengapa bau mulut orang yang berpuasa dianggap lebih harum daripada kasturi? Hal ini dapat dijelaskan dari sudut pandang medis dan spiritual. Secara medis, saat berpuasa, tubuh manusia akan mengalami proses detoksifikasi atau pembuangan racun yang ada di dalam tubuh. Dengan berpuasa, tubuh akan membersihkan dirinya dari berbagai zat-zat yang dapat menyebabkan bau tidak sedap pada mulut. Selain itu, saat berpuasa, seseorang juga dianjurkan untuk menggosok gigi dan menggunakan siwak (pemotong gigi dari batang pohon siwak) untuk membersihkan mulutnya. Hal ini akan membantu menghilangkan bakteri dan kuman yang dapat menyebabkan bau mulut.

Sementara itu, dari sudut pandang spiritual, puasa dapat membantu seseorang untuk meningkatkan kualitas ibadahnya. Dengan berpuasa, seseorang akan lebih fokus pada ibadah dan menjauhi perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat. Hal ini dapat membantu meningkatkan kesucian dan kebaikan dalam diri seseorang, termasuk dalam ucapan dan sikapnya. Dengan demikian, bau mulut seseorang yang berpuasa akan terasa lebih harum karena terpenuhinya syarat-syarat ibadah yang baik.

Selain itu, puasa juga dapat membantu meningkatkan kualitas kesehatan mulut. Saat berpuasa, seseorang akan mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang dapat menyebabkan bau mulut, seperti makanan yang pedas, berlemak, atau berbau tajam. Selain itu, puasa juga dapat membantu meningkatkan kadar air liur yang akan membantu menjaga kebersihan mulut dan mencegah bau mulut.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bau mulut orang yang berpuasa lebih harum dari kasturi bukanlah sekadar sebuah ungkapan belaka. Hal ini dapat dijelaskan secara medis dan spiritual. Dari sudut pandang medis, berpuasa dapat membantu membersihkan tubuh dari racun dan menjaga kesehatan mulut. Sedangkan dari sudut pandang spiritual, berpuasa dapat membantu meningkatkan kualitas ibadah dan kebaikan dalam diri seseorang. Oleh karena itu, selain menjaga kebersihan mulut secara fisik, kita juga perlu menjaga kebersihan hati dan pikiran agar bau mulut kita bisa menjadi lebih harum di sisi Allah SWT. Wallahu ‘Allam Bishawab. []

 


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 9 Oktober 2018. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

__________________

Editor: Lisantono