Antara Nabi Adam dan Manusia Purba Lebih Dahulu Mana? Begini Keterangan Quraish Shihab

 
Antara Nabi Adam dan Manusia Purba Lebih Dahulu Mana? Begini Keterangan Quraish Shihab

LADUNI.ID, Jakarta – Dalam diskursus penciptaan manusia, pakar tafsir Prof Quraish Shihab menjelaskan bahwa Al-Qur’an tidak hanya menjelaskan tentang kejadian manusia, tapi juga menceritakan makhluk lain sebelum terciptanya Nabi Adam as. Namun demikian, tidak ada penjelasan detil tentang makhluk apa yang ada sebelum Adam.

“Boleh jadi makhluk lain itu manusia purba,” tutur Prof Quraish pada sebuah video yang diunggah akun Najwa Shihab di YouTube, pada hari Senin (22/10) kemarin.

Di dalam video itu, Prof Quraish menuturkan, Al-Qur’an menceritakan bahwa penciptaan Nabi Adam melalui beberapa tahap; diciptakan dari tanah, ada proses, dan dihembuskan ruh ke dalamnya hingga ia menjadi manusia. Namun Al-Qur’an hanya menjelaskan tentang manusia yang diciptakan dari tanah dan ditiupkan ruh, tidak menceritakan tentang proses yang terjadi di tengah-tengahnya.

“Kalau bisa saya beri gambaran begini, kita punya alfabet A hingga Z. Saya sebut mulanya A, akhirannya Z. Ada ndak antara A dan Z? Banyak. Al-Qur’an hanya menceritakan A dari tanah dan menceritakan Z dihembuskan ruh,” terang penulis kitab Tafsir Al-Misbah ini.

“Jadi boleh jadi ada proses di sini (antara diciptakan dari tanah dan dihembuskan ruh). Al-Qur’an tidak menjelaskan ini,” tambahnya.

Selain itu, Prof Quraish juga menuturkan, proses antara ‘diciptakan dari tanah’ dan ‘dihembuskan ruh’ adalah bagian dari ilmu dan Islam tidak membahas tentang hal itu. Kalau seandainya ada yang menganggap benar Teori Darwin ‘manusia berasal dari kera’, maka Prof Quraish berharap hal itu tidak disangkut pautkan dengan Islam. Mengapa? Karena hal itu adalah bidang ilmu dan Al-Qur’an memang tidak menceritakannya.

“Itu bidang ilmu. Kalau ilmu bisa membuktikannya, maka dia tidak bertentangan dengan Al-Qur’an karena Al-Qur’an hanya berkata ‘dari tanah’dan akhirnya ditiupkan ruh,” jelasnya.

“Jadi tolak lah dia atas nama ilmu atau terima atas nama ilmu. Jangan libatkan Islam Al-Qur’an di sini,” tegasnya.

Prof Quraish juga menambahkan, ada banyak ulama Islam yang percaya dan membenarkan bahwa ada proses dari kejadian manusia. Salah satunya Ibnu Khaldun. Menurut Prof Quraish, Ibnu Khaldun berpandangan bahwa ada proses dari kejadian manusia hingga mencapai ‘alamul qiradah (alam kera).

“Tapi dia tidak atas namakan Al-Qur’an. Dia atas namakan penelitian,” ucapnya.

“Kita tidak wajar menolak Teori Darwin atas nama Al-Qur’an, tapi silahkan tolak atas nama ilmu pengetahuan. Jangan juga menerimanya atas nama Al-Qur’an, silahkan terima atas dasar ilmu pengetahuan,” tegasnya. (Sumber: NU Online)