Antusiasnya Santri Pesantren DALWA Jawa Timur Memperingati Haul Abon Aziz Samalanga Ke-30

 
Antusiasnya Santri Pesantren DALWA Jawa Timur Memperingati Haul Abon Aziz Samalanga Ke-30

LADUNI. ID, KOLOM- Sosok ulama kharismatik Aceh ahli mantiq bahkan ada ulama yang menyebutnya sebagai Waliyullah seperti yang diutarakan ulama negeri Timur Tengah dalam ziarahnya ke maqbarahnya. Ini tentunya aura dan cahaya keilmuannya laksana matahari.

Abon Aziz Samalanga Al-Mantiqi atau lengkapnya Tgk. H. Abdul Aziz bin Shaleh namanya yang keilmuannya menjadi mercusuar bumi ini. Tidak terasa 30 tahun sudah kepergiannya namun ruh ilmu dan rohaniahnya terus dirasakan oleh ahli ilmu dan masyarakat.

Haulnya diperingati bukan hanya ditanah Serambi Mekkah bahkan luar negeri, sebut saja contohnya negeri waliyullah Yaman. Para ahli ilmu di negeri Hadramaut itu juga memperingati Haul Abon Aziz Samalanga denga berbagi macam acara termasuk berdoa kepada Abon, Tgk Abi Hanafiah dan sekeluarga serta berbagai agenda lainnya. Termasuk membaca manaqib Abon yang kini tradisi ini seharusnya juga terus dilestarikan saat Haul Abon yang diceritakan oleh ashabil wujuhnya Abon tentunya punya pengalaman berbeda, generasi penerus bisa mendengar dan menghayati biografi Abon Aziz Samalaga.

Peringatan Haul Abon juga diperingati oleh santri asal Aceh di negeri Walisongo. Salah satunya terlihat yang dilakoni santri DALWA Jawa Timur. Santri di pesantren tersebut juga ada cicit dari Abon.

Pesantren DALWA (Darullughah Wadda’wah) merupakan  sebuah Pesantren yang didirikan pada tahun 1981 di Bangil dengan menempati sebuah rumah kontrakan. Dengan penuh ketelatenan dan kesabaran Ust. Hasan Baharun mengasuh dan mendidik para santrinya yang dibantu oleh ust. Ahmad bin Husin Assegaf, sehingga beliau mendapat kepercayaan dari masyarakat dan dalam waktu yang relative singkat jumlah santri berkembang dengan pesat.

Santri disana yang melaksanakan Haul Abon tentu punya ciri khas tersendiri, beragam acara walaupun sederhana demi mengenang Abon mereka realisasikan. Ini sebuah ibrah untuk kita, jauh dari Aceh mereka rabitahkan dirinya dengan rohaniah Abon, kita yang di Aceh masih lalai?

Singkat cerita, Abon Aziz Samalanga bukan hanya terpancarkan karamahnya via ilmu di Aceh bahkan nusantara dan luar negeri, karamah seorang ulama itu pasca meninggal laksana pedang yang dikeluarkan dari sarungnya, ketajamannya berkali lipat saat masih hidup.

Beranjak dari itu tiada yang lebih indah dan tersenyumnya Almukarram Abon Aziz Samalanga kala melihat kita anak rohaniahnya selain meneruskan cita-citanya “beut seumeubeut” dan berdoa untuknya. Al-Fatihah.

***Helmi Abu Bakar El-Langkawi,Penggiat Literasi Asal MUDI berdomisili di Ulee Glee