Konsultasi Psikologi: Takut Menikah

 
Konsultasi Psikologi: Takut Menikah

Assalamu’alaikum wr wb
Perkenalkan, saya mahasiswi S2 salah satu universitas swasta. Saat ini, saya menjelang sidang kelulusan. Saya merasa bahagia karenanya. Namun ada satu hal yang membuat saya takut. Beberapa waktu lalu, orang tua saya meminta saya untuk menikah.

Calon dan rencana waktu pernikahan juga sudah ada. Semakin mendekati kelulusan saya makin takut, karena itu berarti semakin dekat dengan hari pernikahan. Saya takut menikah. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana saya hidup berdua dengan orang asing.

Saya juga takut menghadapi masalah pernikahan. Berdasar cerita beberapa kehidupan perkawinan yang saya tahu, mereka lebih sering banyak masalahnya dan kayaknya tidak ada cerita bahagia. Karenanya saya makin takut kalau disuruh menikah dalam waktu dekat ini. Saya bimbang, pengin cepat lulus, tapi takut makin dekat dengan pernikahan. Gimana ya?
Wassalamu’alaikum wr wb

Jawaban:
Assaalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Saudari yang berbahagia, terima kasih untuk sharing ceritanya. Saya memahami kondisi Anda yang berada dalam situasi pilihan yang sulit saat ini. Walaupun demikian, kabar baiknya adalah Anda berada pada pilihan yang sama-sama positif. Anda lulus cepat dan cepat menikah. Sama-sama diidamkan banyak orang bukan? Yang perlu Anda lakukan adalah cobalah untuk fokus pada kenyataan yang sedang anda hadapi saat ini dan jangan terlalu fokus pada hal yang belum terjadi. Saat ini, posisi Anda adalah sebagai mahasiswi S2 yang sebentar lagi lulus.

Sedangkan pernikahan yang Anda pikirkan belum terjadi dan masih belum pasti kapan terjadinya. Daripada Anda memikirkan hal yang belum pasti, lebih baik Anda mencurahkan perhatian pada apa yang Anda kerjakan saat ini yaitu kuliah. Jika Anda terus fokus pada pernikahan maka akan muncul ketakutan, makin dalam Anda memikirkannya, makin besar ketakutan Anda. Hal ini berdampak pada kuliah Anda nantinya. Anda akan menunda kelulusan Anda, karena dalam benak Anda kalau cepat lulus berarti, cepat nikah.

Sementara Anda takut akan pernikahan. Jangan korbankan perkuliahan Anda yang sebentar lagi selesai hanya karena ketakutan Anda pada hal yang belum pasti. Cobalah untuk memikirkan betapa bahagianya orang tua Anda ketika memiliki anak perempuan, masih muda dan lulusan S2. Anda fokuslah pada tugas perkuliahan Anda saat ini.

Jika tetap muncul ketakutan pada pernikahan itu, cobalah Anda untuk mencari informasi yang positif tentang pernikahan. Anda bisa tanya ke keluarga, saudara, teman atau siapapun tentang kehidupan pernikahannya. Pilihlah yang menurut Anda sukses dalam pernikahannya. Anda juga bisa membaca banyak kisah sukses tentang kehidupan keluarga. Kalau Anda berpikir tentang perceraian, cobalah untuk berpikir jernih, bahwa kasus perceraian

yang ada jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan yang tidak bercerai. Artinya tetap lebih banyak yang sukses dalam membina rumah tangga dibandingkan dengan yang gagal. Berbagai kisah positif tersebut diharapkan bisa merubah pandangan Anda tentang pernikahan
menjadi lebih positif.

Kalau Anda takut akan masalah yang akan terjadi dalam rumah tangga, sadarilah bahwa di manapun kita akan selalu bertemu dengan masalah. Sebagaimana Anda kuliah saat ini, Anda juga pasti menemui masalah kan? Namun Anda tetap bisa mengatasinya
bukan? Anda bisa menggunakan pola penyelesaian masalah yang selama ini Anda pakai ketika kelak menemui masalah.
Mungkin itu yang bisa saya sampaikan. Semoga sukses dalam perkuliahannya dan semoga segera sampai di hari pernikahan yang penuh bahagia….

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Salam hormat
Dr.Muhammad Fakhrurrozi, M.Psi