Muktadir, Santri Kurang Mampu Asal Madat Terima Bantuan Sapefam

 
Muktadir, Santri Kurang Mampu Asal Madat Terima Bantuan Sapefam

 

LADUNI.ID,ACEH- Keluarga besar Yayasan Sapefam (Santunan Pendidikan Fakir Miskin) yang diketuai oleh Tgk Musliadi Abdullah menyambangi rumah ibu Hanifah untuk menyerahkan bantuan kepada putranya bernama Tgk. Muktadir warga gampong Meunasah Asan, Kecamatan Madat, Aceh Timur, Kamis (14/3/2019),

Tgk. Musliadi  menyebutkan bantuan yang diserahkannya itu diperuntukkan untuk keluarga yang kurang mampu seperti Tgk Muktadir yang kini masih menuntut ilmu di Dayah Malikul Saleh, Panton Labu dan saat ini masih duduk di kelas tiga. 

"Mengingat Tgk Muktadir berasal dari keluarga kurang mampu, keluarga besar Yayasan Sapefam mengalokasikan bantuan berupa santunan pendidikan untuk setiap bulannya sebesar Rp.500.000 hingga akhir masa pendidikan," lanjut tokoh dayah yang kini giat dan aktif di dunia organisasi sosial dan kemasyarakatan itu.

Alumni Dayah MUDI itu menyebutkan program tersebut sudah berjalan beberapa bulan, dan Muktadir adalah santri ke-4 yang menerima bantuan berupa santunan pendidikan ini.

"Kita tergerak karena dari hasil amatan kita, keluarga ibu Hanifah ini hidup serba kekurangan. Kesehariannya menanggkap ikan menggunakan bubu (bubee) di tambak warga yang jaraknya tidak dekat dari rumah beliau. Pendapatan pun tidak menentu." ungkapnya dengan nada prihatin.

Selain itu, sosok janda ini sedikitnya bisa menambah pendapatannya saat musim tanam dan panen di sawah dengan menjadi buruh yang diupah Rp. 80.000- Rp. 90.000  perhari.

Didampingi Tgk. Jumadi Hasan selaku tokoh masyarakat kawasan Jambo Aye, Abi Ibnu Ali Rasyid, Penasihat Yayasan Sapefam sekaligus Pimpinan Dayah Nurul Islam, Baktiya, Aceh Utara menyerahkan santunan kepada Muktadir disaksikan oleh ibu Hanifah dan keluarga Yayasan Sapefam yang ikut hadir.

"Saya sangat senang sekaligus terharu. Hari ini kami langsung didatangi dengan bantuan biaya pendidikan untuk anak saya, Alhamdulillah," ucap Hanifah dengan nada haru dan bahagia 

Menurut pengakuan bu Hanifah, selama ini sudah ada beberapa orang yang datang ke rumah, dan menjanjikan bantuan. Tapi nihil. 

"Yang ada hanya ambil foto sana-sini dan diminta KTP. Tapi kami belum menerima apa-apa." Kata Hanifah yang merupakan seorang janda ditinggal cerai suaminya 10 tahun yang lalu ini.

Terakhir ia berharap anaknya itu bisa menjalani pendidikan dayah dengan lancar dan sukses hingga usai. Ia pun sangat terbantu dengan adanya bantuan dari Sapefam. Apalagi bukan hanya untuk sekali ini, tapi berkelanjutan hingga Muktadir kelas 7 atau selesai di Dayah.