Hukum Kucing yang Najis

 
Hukum Kucing yang Najis

PERTANYAAN :

Pak, seumpama ada seorang non muslim mengkawinkan anjing dan kucing, terus kucing beranak. Bagaimana hukumnya anak kucing tersbut ? Najis atau tidak.

JAWABAN :

Wa'alaikumussalam. Jika anjing dan kucing kawin, terus kucing beranak, maka anaknya itu tetap najis, bahkan andaikan keturunan silang tersebut dihasilkan dari perkawinan silang antara anjing / babi dengan anak adam (manusia) sekalipun.

- Kasyifatussaja hal 40 :

المغلظة نجاسةالكلب ولو معلما والخنزير لانه اقبح حالا من الكلب اذلايحل اقتناؤه بحال مع امكانه الانتفاع به بنحو الحمل عليه فخرجت الحشرات وهي صغار دواب الارض فانها وان لم يحل اقتناؤها بحال لكن لا يمكن الانتفاع بها (و فرع احدهما) اي مع الاخر تبعالهما او مع غيره من حيوان طاهر تغليبا للنجس لان الفرع يتبع اخس اللاصلين فى النجاسة

-  Iqnaa Li as-Syarbiny I/92 :

( وما تولد منهما ) أي من جنس كل منهما ( أو من أحدهما ) مع الآخر أو مع غيره من الحيوانات الطاهرة ولو آدميا كالمتولد بين ذئب وكلبة تغيبا للنجاسة لتولده منهما

Dan juga najis hewan yang diperanakkan dari anjing dan babi atau dari salah satu dari keduanya bersama dengan hewan-hewan suci lainnya meskipun salah satunya berupa anak adam seperti peranakan anjing hutan dan anjing karena memenangkan kenajisan salah satu biangnya. Wallohu a'lam.

Sumber: Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah