Wahai Pria yang Akan Poligami, Ingat Kisah Ini

 
Wahai Pria yang Akan Poligami, Ingat Kisah Ini

LADUNI.ID, Jakarta - Poligami dalam Islam terbatas pada Poligini yaitu seorang pria Muslim diizinkan menikahi lebih dari satu wanita. Dalam Alquran disebutkan:

 ... dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu menikahinya), maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki.(QS.An-Nisa:3)

Walaupun praktek poligami secara Islam diperbolehkan tetapi harus dengan aturan yang benar dan tidak sembarangan harus sesuai syariat Islam, jika hanya untuk menuruti hawa nafsunya, maka  tidak akan mendapatkan pahala dan hukummnya menjadi Haram, selain itu harus bisa bersifat adil dalam segala hal.

Wahai Pria yang Akan Poligami, Ingat Kisah berikut ini sebelum mengambil keputusan untuk berpoligami
جاءت امرأة إلى الجنيد فقالت : زوجي يريد أن يتزوج على فقال : ان لم يكن له اربع جاز ان يتزوج فقالت : لو جاز النظر الى الأجانب لكشفت لك عن وجهي حتى تنظر إلى فتعرف أن من له مثلي لا ينبغي له أن يتزوج غيري فوقع الجنيد مغشيا عليه فلما أفاق سئل عن ذلك فقال : كأن الحق سبحانه يقول : لو جاز لأحد النظر إلى فى الدنيا لكشفت له الحجاب عن. وجهي حتى ينظر إلى فيعرف أن من له مثلي لا ينبغي أن يكون في قلبه سواي.

Dikisahkan, ada seorang perempuan datang kepada Imam Junaid untuk mengadukan perihal suaminya,

"Wahai imam, suami-ku ingin BERPOLIGAMI."
Imam Junaid menjawab,
"kalau dia belum mempunyai 4 istri maka sah-sah saja untuk menambah istri."

Perempuan tersebut kembali berkata,
"Kalau seandainya boleh bagi laki-laki untuk memandang wajah perempuan lain (bukan istrinya) maka pasti akan aku buka penutup wajahku ini agar kamu bisa melihat wajahku dan kamu bisa tahu bahwa siapapun laki-laki yang mempunyai istri secantik aku maka tidak layak bagi dia untuk berpoligami."

Setelah mendengar perkataan perempuan tersebut imam Junaid langsung pingsan, setelah siuman beliau ditanya, kenapa pingsan?
Imam Junaid menjawab,

"perkataan perempuan itu mengingatkan aku kepada Allah Swt, seakan-akan Allah SWT berkata :

"kalau seandainya boleh bagi seseorang dari hamba-KU melihat dzat-Ku di dunia maka pasti aku singkap semua tirai yang menghalangi dzat-Ku agar hamba-Ku bisa melihat kepada-Ku, dan hamba-Ku akan tahu bahwa siapa saja yang Aku (Allah Swt) ada di dalam hatinya maka tidak pantas ada yang lain di dalamnya."

Kehebatan orang yang sudah dekat dengan Allah SWT, perbuatan apapun yang dia lakukan atau dia lihat, perkataan apa saja yang dia dengar langsung mengingatkan dia kepada Sang Pencipta.

(Nuzhatul-majalis. Hal. 75)