Membangkitkan Motivasi Psikologis Meraih Keberhasilan

 
Membangkitkan Motivasi Psikologis Meraih Keberhasilan

LADUNI. ID, Motivasi berprestasi memiliki keterkaitan positif dengan hasil belajar suatu bidang studi. Ini merupakan satu faktor psikologis penting yang perlu mendapatkan perhatian pendidik dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam suatu bidang studi ke arah yang lebih baik.

Hal itu saling mempengaruhinya, karena motivasi berprestasi memberi kontribusi yang nyata terhadap hasil belajar suatu bidang studi

Dalam realisasinya, motivasi berprestasi dalam wujud sebagai suatu tindakan yang merupakan satu faktor guna membuat peserta didik dapat meningkat hasil belajarnya dalam suatu bidang studi jika memiliki motivasi berprestasi yang tinggi.

Demikian pula sebaliknya hasil belajar peserta didik pada suatu bidang studi dapat menurun, jika peserta didik tersebut memiliki motivasi berprestasi yang rendah.

Maka dengan demikian terdapat korelasi antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar, seperti yang dikemukakan WS Winkel (2005) dalam bukunya Psikologi Pembelajaran, bahwa motivasi berprestasi sebagai daya penggerak dalam diri seseorang untuk memperoleh keberhasilan dan melibatkan diri dalam kegiatan di mana keberhasilannya tergantung pada usaha pribadi dan kemampuan yang dimilikinya. 

Daya penggerak dan dorongan ini merupakan suatu ciri kepribadian sebagai hasil dari suatu proses perkembangan selama kurun waktu yang lama.

Memang telah menjadi suatu kenyataan bahwa dalam satu rombongan belajar (kelas) terdapat perbedaan di antara peserta didik tentang tingkat kecerdasannya masing-masing, seperti: Pertama, peserta didik yang memiliki kecerdasan yang tinggi lebih baik dan cepat dalam menguasai materi suatu bidang studi dan juga memiliki kecenderungan dalam mendapatkan hasil belajar suatu bidang studi pada tingkat di atas rata-rata;

Kedua, peserta didik yang memiliki kecerdasan yang normal sedikit sekali mendapat hambatan dalam menguasai materi suatu bidang studi dan juga memiliki kecenderungan dalam mendapatkan hasil belajar suatu bidang studi pada tingkat rata-rata, dan;

 Ketiga, peserta didik yang memiliki kecerdasan yang rendah banyak mendapatkan hambatan dalam menguasai materi suatu bidang studi dan juga memiliki kecenderungan dalam mendapatkan hasil belajar suatu bidang studi pada tingkat di bawah rata-rata.

Apabila dilihat lebih jauh pada segi kecerdasan peserta didik dalam kaitannya dengan motivasi berprestasi, yang mana sikap peserta didik itu dapat berubah-ubah dan sikapnya yang biasanya positif dan adakalanya berubah menjadi motivasi berprestasi. Bagi peserta didik yang memiliki kecerdasan yang tinggi dan apabila pada waktu belajar motivasi berprestasi positif itu bisa juga berubah menjadi motivasi berprestasi yang negatif, maka peserta didik itu akan menurun pula dalam meraih hasil belajarnya pada suatu bidang studi.

Bagi peserta didik yang memiliki kecerdasan normal dan pada waktu belajar memiliki motivasi berprestasi tinggi (positif) terhadap suatu bidang studi maupun terhadap pendidiknya, sehingga peserta didik tersebut akan meraih hasil belajar yang tinggi pula dalam suatu bidang studi.

* Dr. H. Ramli Abdullah, M.Pd., Dosen tetap Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry