Kemajuan Indonesia dan Industri 4.0, Tema Temu Diaspora Indonesia 2019 Berlin

 
Kemajuan Indonesia dan Industri 4.0, Tema Temu Diaspora Indonesia 2019 Berlin

LADUNI.ID | Berlin - Dalam rangka mengapresiasi pengorbanan para petugas penyelenggara Pemilu 2019 sehingga dapat terselenggara dengan baik di Indonesia maupun di seluruh dunia, Diaspora Indonesia se-Eropa mengadakan syukuran dengan mengundang perwakilan Diaspora Indonesia dari 15 negara. Antara lain; Austria, Belanda, Belgia, Denmark, Islandia, Finlandia, Hungaria, Inggris, Jerman, Norwegia, Perancis, Portugal, Spanyol, Swedia, dan Inggris di gedung Gloria Event Berlin Minggu (23/6).

Andi Tinellung ketua panitia mengatakan bahwa Temu Diaspora Indonesia se-Eropa ini diadakan bertujuan untuk merefleksikan Pemilu 2019 dan memandang Indonesia ke depan, seperti dilansir dari Antara London.

Acara ini menghadirkan beberapa tokoh sebagai pembicara dalam diskusi diantaranya, Gubernur jawa Tengah Gandjar Pranowo, Pendiri Inovator 4.0 Budiman Sudjatmiko, ketua DPP PSI Tsamara Amany, dan juga Prof. Hendro Wicaksono dari Jacobs Institute, serta  Direktur The Wahid Institute Yenny Wahid.

Gubernur Jawa tengah Gandjar Pranowo pada kesempatan itu mengundang para diaspora Indonesia untuk menjadikan Jawa Tengah sebagai tempat tujuan dalam menyumbang bberbagai keahlian yang dimiliki.

Sementara pendiri Inovator 4.0 Budiman Sudjatmiko  mengajak para diaspora profesional untuk memajukan desa di Indonesia. Mempertemukan dana dan kebutuhan yang diperlukan oleh desa dengan keahlian yang dimiliki para diaspora itu.

Tema tentang peran wanita dalam partisipasi politik aktif juga disinggung oleh Hendra Pasuhuk, Jurnalis senior Deutche Welle. Khususnya saat Pemilu 2019 yang lalu, ini terlihat dari jumlah pemilih WNI di luar negeri yang meningkat.

Direktur Wahid Institue Yenny Wahid yang menyempatkan hadir di Berlin dalam rangkaian lawatannya di beberapa negara lain Eropa mengatakan bahwa modal bangsa Indonesia sudah lengkap, hanya saja diperlukan kerja keras bersama guna memajukan Indonesia yang dapat bersaing dengan negara lain di dunia.

Dalam acara Temu Diaspora Indonesia ini dilakukan pula pemotongan tumpeng disertai pemberian penghargaan bagi perwakilan relawan dari 15 negara, pertunjukan musik, lagu, dan tarian Indonesia.

Temu Diaspora Indonesia ini berakhir ditutup dengan do'a bagi kerukunan dan kemajuan Indonesia dipimpin oleh Rais Syuriah PCI NU Jerman KH. Syaiful Fatah.

(dad)

sumber: Antaranews.com