Santri Bina Insan Mulia Cirebon Raih Beasiswa di Timur Tengah dan Eropa

 
Santri Bina Insan Mulia Cirebon Raih Beasiswa di Timur Tengah dan Eropa

LADUNI.ID,CIREBON – Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon memiliki teknik pembelajaran yang tidak kalah dengan pendidikan umum di luar pesantren, terbukti dengan banyaknya alumni yang  berhasil  menembus berbagai Perguruan Tinggi di Timur Tengah dan Eropa melalui jalur beasiswa, dan Cina menjadi target tehun berikutnya,  dalam setiap tahunnya, 90% lebih alumni SMK Bina Insan Mulia meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi di dalam dan luar negeri, dan untuk tahun 2019 ini, 60% alumni SMK Bina Insan Mulia berhasil menyabet beasiswa ke luar negeri dan dalam negeri.

KH. Imam Jazuli, Lc., MA mengkatakan  dalam sambutannya di acara Wisuda Angkatan Kelima SMK Bina Insan Mulia bertempat di convention hall hotel Luxton Cirebon , Aulmni SMK pesantren Bina Insan Mulia Cireobon banyak yang sudah diterima di perguruan tinggi Timur Tengah dengan jalur beasiswa.

“Ada 16 alumni SMK Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon telah diterima di berbagai perguruan tinggi melalui jalar beasiswa di Turki. Antara lain di Istanbul University, Ankara University, Bandirma University, dan Sakarya University.  Satu orang lagi diterima di Shoufu University Taiwan”  Ujarnya , Sabtu  (3/8/2019)

Para alumni yang melanjutkan ke luar negeri itu memasuki berbagai program study. Antara lain: electrical engineering, medicine and medical science, political science, public law, media and communication, maritim, astronomy and space, international relation, business administration, social science and humanity. Untuk santri yang di Taiwan mengambil program hotel management.

Selain ke luar negeri ada juga yang di dalam Negeri dari jalur beasiswa atau mandiri dengan berbagai jurusan dianataranya ada yang diterima di UIN Bandung, UIN Solo, Politehnik Negeri Riau, IAIN Cirebon, dan perguruan tinggi lain.

SMK Bina Insan Mulia barangkali satu-satunya di Indonesia yang lulusannya diwajibkan melanjutkan ke perguruan tinggi dan dilarang bekerja. Setiap tahun Kiai Imam Jazuli selalu menegaskan hal ini di hadapan wali santri.

“Bagi yang mencita-citakan anaknya menjadi buruh setelah lulus SMK, tolong batalkan rencananya untuk masuk di Bina Insan Mulia. Pesantren ingin mendidik calon pemimpin, bukan mendidik calon buruh,” jelas Pak Kiai yang disambut tepuk tangan hadirin.

Lebih lanjut, KH. Imam Jazuli menegaskan bahwa SMK Bina Insan Mulia sebagai sekolah kejuruan vokasi pertama yang di bawah naungan pesantren ini berkomitmen untuk melakukan sesuatu yang berbeda dengan yang lain supaya mendapatkan hasil berbeda.

Menurut Kiai yang kerap disebut sebagai pendobrak ini, seluruh konten pendidikan di SMP dan SMK Bina Insan Mulai diramu dari hasil paduan yang mengunggulkan literasi tehnologi, nilai-nilai kepesantrenan, dan bahasa Inggris sebagai alat membuka jendela dunia. Inilah yang membuat alumni SMK Bina Insan Mulia bisa menembus perguruan tinggi umum dan perguruan tinggi agama.

Tak heran, alumni SMK Bina Insan Mulia juga sudah banyak yang lulus mengikuti jalur beasiswa dan mandiri ke berbagai kampus di Timur Tengah, antara lain di Al-Azhar University Kairo, Sultan Qaboos Oman, Ezzaitounnah Tunisia, Islamic University of Africa Sudan, dan lain-lain.

Untuk tahun 2020,  Kiai yang kerap menyuntikkan gagasan besar kepada para santrinya ini akan menjalin kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Eropa melalui Turki ini, antara lain dengan Jerman, Perancis, atau yang lain. Termasuk akan menjalin kerjasama dengan Rusia, bahkan dengan Cina. “Bahkan wajib hukumnya ada santri saya yang belajar ke Cina,” tegas Kiai alumnus Al Azhar Cairo ini.

Salah satu alasan mendasar kenapa Cina menjadi target adalah karena negara itu kini menjadi kekuatan terbesar di dunia, baik dari ekonomi, tehnologi, sistem, dan SDM. “Umat Islam harus belajar ke mereka,” tambah beliau menyemangati hadirin.

 

Sumber: tribunnews.com