Manaqib Singkat Imam Ahlussunnah wal Jama'ah Abad 21, Abuya As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki

 
Manaqib Singkat Imam Ahlussunnah wal Jama'ah Abad 21, Abuya As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Abuya As-Sayyid Muhammad bin As-Sayyid Alawi Al-Maliki Al-Hasani lahir di kota Makkah tahun 1365 H/1945 M. Pendidikan pertamanya adalah Madrasah Al-Falah Makkah, di mana ayah beliau, As-Sayyid Alawi bin Abbas Al-Maliki Al-Hasani sebagai guru agama di sekolah tersebut yang juga merangkap sebagai pengajar di Halaqoh Masjidil Haram Makkah yang tempatnya sangat masyhur berada di dekat Babussalam.

Setelah As-Sayyid Alawi Al-Maliki wafat, putra beliau, Abuya As-Sayyid Muhammad Al-Maliki Al-Hasani tampil sebagai penerus. Di samping mengajar di Masjidil Haram, beliau juga diangkat sebagai dosen di Universitas King Abdul Aziz Jeddah dan Univesitas Ummul Qura' Makkah. Beliau mengampu mata kuliah Ilmu Hadis dan Ushuluddin.

Cukup lama beliau menjalankan tugasnya sebagai dosen di dua universitas tersebut, sampai beliau memutuskan mengundurkan diri dan memilih mengajar di Masjidil Haram, sambil membuka majelis ta’lim di kediaman beliau, di kawasan Utaibiyyah Makkah. Tak berapa lama, tempat kediaman beliau pindah ke kawasan Rushaifah, Makkah.

As-Sayyid Muhammad bin As-Sayyid Alawi Al-Maliki Al-Hasani lebih suka dipanggil oleh semua santrinya dengan sebutan 'Abuya' daripada dengan sebutan yang lain. Penggilan Abuya ini bertujuan agar hubungan antara guru dan murid tidak sekedar hubungan dhohir tapi juga hubungan bathin, seperti hubungan orang tua dengan anaknya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Kitab Al-Manhaj As-Showi karya Al-Habib Zen bin Ibrahim bin Smith:

آبَاؤُكَ ثَلاَثَةٌ: أَبُوْكَ الَّذِى وَلَدَكَ، وَالَّذِى زَوَّجَكَ ابْنَتَهُ، وَالَّذِى عَلَّمَكَ وَهُوَ أَفْضَلُهُمْ

"Bapakmu ada tiga. Pertama, bapak yang dengannya kamu lahir ke dunia. Kedua, bapak yang telah menikahkan anaknya dengan kamu. Ketiga, bapak yang telah mendidik dan memberimu ilmu, dan dia yang paling utama di antara yang lain."

Nasab Abuya Sayyid Muhammad 

Nasab Abuya bersambung hingga kepada Baginda Rasulullah SAW dari jalur Sayyidina Hasan bin Ali Karamallahu wajhah.  Oleh karena itu, dalam penyebutan nama beliau disematkan nisbat Al-Hasani. Mereka adalah anak cucu Baginda Rasulullah SAW yang wajib untuk kita muliakan, sebagaimana disebutkan dalam Kitab Maulid Ad-Diba'i berikut:

أَهْلُ بَيْتِ الْمُصْطَفَى الطُّهُرِ * هُمْ أَمَانُ اْلأَرْضِ فَالذَّكِرِ

"Mereka para Ahlul Bait Nabi adalah manusia suci. Dan ingatlah bahwa mereka adalah para penjaga bumi."

Mazhab

Abuya As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani bermazhab Imam Malik. Meski demikian, Abuya tidak menyuruh para santrinya untuk mengikutinya dalam Mazhab Imam Malik, kecuali hanya beberapa orang saja. Bahkan Abuya sengaja memanggil beberapa ulama yang bermadzab Imam Syafi'i untuk mengajarkan fikih Mazhab Imam Syafi'i.

Manhaj

Abuya As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani sangat tidak suka dengan orang yang fanatik terhadap salah satu aliran atau kelompok. Sebagaimana Abuya juga tidak suka dengan kekerasan dan orang yang keras. Hal ini sebagaimana dawuh beliau berikut:

أَكْرَهُ التَّعَصُّبَ وَالْمُتَعَصِّبِيْنَ, وَالتَّشَدُّدَ وَالْمُتَشَدِّدِيْن

"Aku tidak suka fanatisme dan orang yang fanatik, begitu juga aku tidak suka kekerasan dan orang yang keras."

Metode Tarbiyah

Metode Tarbiyah Abuya As-Sayyid Muhammad bin Assayyid Alawi Al-Maliki Al-Hasani di dalam mendidik santri-santrinya tercermin dalam beberapa Kalam Hikmah beliau, antara lain adalag berikut ini:

1. Lebih Mengutamakan Akhlak daripada Ilmu

Abuya As-Sayyid Muhammad pernah mengatakan:

أًنَا أُعَلِّمُ الأَخْلاَقَ وَ الْمُرُوْؤَةَ قَبْلَ الْعِلْمِ وَ الْكِتَابِ

"Aku (mendahulukan) mengajarkan akhlak dan muru'ah, sebelum mengajarkan ilmu dan kitab."

2. Lebih Mengutamakan Khidmah daripada Ilmu

Mengenai hal ini, Abuya As-Sayyid Muhammad mengatakan:

الطَّالِبُ الْخُدُوْمُ اَحْسَنُ عِنْدِي مِنَ الطَّالِبِ الْمُجْتَهِدِ

"Santri pengkhidmah lebih baik bagiku daripada santri yang giat (belajar)."

Karya-Karya

Abuya As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani termasuk ulama produktif yang banyak menghasilkan karya berupa kitab-kitab pedoman Ahlussunnah wal Jama'ah. Karya-karya Abuya lebih dari 100 kitab, baik yang sudah dicetak ataupun yang masih berupa 'Makhtuthat' (manuskrip). Di antara karya Abuya yang sangat masyhur dan menjadi rujukan oleh banyak cendikiawan adalah kitab yang berjudul berikut ini:

مَفَاهِيْمُ يَجِبُ أَنْ تُصَحَّحْ

"Faham-Faham Yang Harus Diluruskan."

Kitab ini berisi berbagai argumentasi seputar amalan Ahlussunnah wal Jama'ah dan membantah tuduhan-tuduhan tidak berdasar dari orang-orang yang fanatik.

Amanah Abuya As-Sayyid Muhammad

Pada bulan Syawal 1423 H atau yang bertepatan dengan bulan Desember 2002 M, Abuya As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani berkunjung ke Malaysia. Dalam kunjungan tersebut, Abuya memberikan amanah kepada murid paling senior, yaitu KH. Muhammad Ihya’ Ulumiddin agar membuat wadah bagi para alumni.

Amanah ini merupakan usulan pendapat dari Abuya As-Sayyid Ahmad putra beliau. Alhamdulillah, pada hari Rabu tanggal 2 Muharrom 1424 H atau bertepatan dengan 5 Maret 2003 M, sebanyak 25 murid beliau berkumpul di kediaman KH. Muhyiddin Nor, di Pondok Pesantren Darussalam Tambak Madu Surabaya.

Semua santri Abuya yang hadir sepakat untuk mewujudkan amanah beliau dalam berdakwah secara berjamaah. Wadah tersebut kemudian diberi nama Hai’ah Ash-Shofwah. Dan pada acara tahunan Musyawarah Nasional (Mukernas) ke VIII Tahun 2014, diputuskan agar nama organisasi ini ditambah menjadi Hai'ah Ash-Shofwah Al-Malikiyah. Hal ini untuk menghindari kerancuan dengan sebuah organisasi yang bernama Yayasan Ash-Shofwah yang berpusat di Jakarta.

Saat ini kantor pusat Hai'ah Hai'ah Ash-Shofwah Al-Malikiyah berada di Jln. Gayungsari Surabaya, sebelah timur Masjid Al-Akbar Surabaya. Organisasi para Alumni Abuya Al-Maliki ini sudah memiliki 21 kantor cabang (Niqobah) di seluruh Indonesia dengan jumlah anggota yang sudah terdata kurang lebih 900 para habaib dan kyai.

Karomah Abuya As-Sayyid Muhammad

Di antara sekian banyak karomah Abuya As-Sayyid Muhammad bin As-Sayyid Alawi Al-Maliki Al-Hasani yang tidak bisa dipungkiri siapapun adalah doa dan permohonan Abuya kepada Allah, bahwa beliau pernah mengatakan:

أَتَمَنَّى مِنَ اللهِ اَنْ يَقْبِضَ رُوْحِيْ بَيْنَ طُلاَّبِيْ وَ كُتُبِيْ وَاَنَا صَائِمٌ

"Saya memohon kepada Allah agar ruhku dicabut ketika saya berada di tengah santri-santri dan kitab-kitabku, dan saya dalam keadaan berpuasa."

Sebagaimana yang diharapkan tersebut, Abuya As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani wafat pada hari Jumat tanggal 15 Ramadhan 1425 H atau bertepatan pada tanggal 30 Oktober 2004 M. Beliau wafat di kamarnya yang penuh dengan kitab-kitab dan ditunggui oleh para santrinya. 

Semoga kita sebagai santri dan pecinta Abuya As-Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki selalu mendapat keberkahan dan madad dari beliau. Al-Fatihah... 

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

"Shalawat serta salam semoga senantiasa terhaturkan kepada Baginda Nabi Muhammad dan segenap keluarganya serta para sahabatnya."

Semoga bermanfaat. []


Sumber: Tulisan ini merupakan catatan yang diolah dan dikembangkan dari catatan Hai'ah Ash-Showfah Al-Malikiyah. Tim redaksi bertanggungjawab sepenuhnya atas uraian dan narasi di dalam tulisan ini.

Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 05 September 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Editor: Hakim