Dilirik Negara Lain, Potensi Ekonomi Syariah Indonesia Sangat Besar

 
Dilirik Negara Lain, Potensi Ekonomi Syariah Indonesia Sangat Besar

LADUNI.id, Jakarta – Berdasarkam Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa inklusi keuangan syariah di Indonesia baru sekitar 11 persen. Sehingga, Perusahaan investasi asal Amerika Serikat (AS), Stern Resources (SR) Group, tertarik menggarap ekonomi syariah Indonesia. Sebab, peluangnya sangat tinggi.

Hal itu menjadi wajar. Sebab, Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbanyak dunia, potensi ekonomi syariah Indonesia sangat besar. Sayang, ekonomi syariah belum digarap maksimal sehingga kontribusinya bagi perekonomian tidak terlihat.

“Mereka berekspansi ke pembiayaan syariah dengan nama Syariah Indonesia (SI) LLC,” kata Country Manager Indonesia SI LLC Soeparmono, Senin (9/9).

Menurutnya, Sebelum memutuskan terjun ke pembiayaan syariah, SR melakukan riset selama dua tahun. Mereka berharap pasar syariah Indonesia tidak lagi hanya mentok di perbankan, asuransi, atau BPR.

Lebih jauh Soeparmono menyatakan bahwa SI LLC punya empat inovasi finansial di sektor ekonomi syariah. Yakni, properti syariah, healthcare syariah (rumah sakit dan klinik), halal tourism (haji dan umrah), dan agrobisnis.

“Pada tahap awal ini, kami fokus di bidang properti syariah dulu. Kami bisa jadi sarana pendanaan proyek pembangunan di Indonesia yang sedang pesat” imbuhnya.

Hingga akhir 2019, SI LLC bakal merealisasikan 50 pilot project di seluruh Indonesia. Di antaranya, Samarinda, Banjarmasin, Sulawesi Barat, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Dari 50 proyek itu, 48 di antaranya berupa perumahan berkategori subsidi. Sasarannya adalah kalangan middle low. Selanjutnya, dua proyek lain adalah healthcare syariah.

“Terus terang saja, yang mayoritas masuk pilot project kami adalah proyek-proyek rumah subsidi yang developernya mulai loyo. Sebab, kuota fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dari perbankan menipis,” ujar Soeparmono.

8 kekurangan FLPP tersebut membuat pengembang semakin tertekan. Tak hanya rugi secara finansial, mereka juga terancam kredibilitasnya.

Chief Executive Officer (CEO) SR Group yang juga CEO SI Hartadinata Harianto menambahkan bahwa alasan SI LLC di-launching di Surabaya karena potensi pasarnya besar.

“Jatim merupakan basis masyarakat muslim kultural dan kami memang menyasar kalangan tersebut,” pungkasnya. (*)

Sumber : Jawa Pos.com