Ziarah di Makam Habib Abubakar Bin Muhammad Umar Assegaf Gresik, Wali Quthb al Ghaust

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam Habib Abubakar Bin Muhammad Umar Assegaf Gresik, Wali Quthb al Ghaust

 

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta - Habib Abubakar Bin Muhammad Umar Assegaf dilahirkan di Besuki, Situbondo, Jawa Timur pada 16 Dzulhijjah 1285 H. Saat   masih kanak-kanak, ayahandanya tercinta telah wafat dan meninggalkannya di kota Gresik.

Kewalian beliau sudah terlihat. Karena mampu mengingat segala kejadian yang dialaminya ketika dalam usia tiga tahun dengan secara detail. Kendati begitu, neneknya Fatimah binti Abdullah Allan tak tega Habib Abu Bakar bin Muhammad bin Umar Assegaf hidup tanpa orang tua.

Akhirnya, pada 1293 H dengan ditemani seorang mulia, Assyaikh Muhammad Bazmul, berangkat ke kota asal leluhurnya, Hadramaut. Atas panggilan nenek beliau. Di Hadramaut, kota yang bersinar dengan cahaya para auliya itu, Habib Abu Bakar bin Muhammad bin Umar Assegaf kecil belajar dan ditempah para auliya terhebat di zamannya tentang Ilmu fiqih dan tasawwuf. Di antaranya, tempat tujuan pertamanya adalah kediaman seorang Allamah yang terpandang di masanya, Al-Arif billah “Al-Habib Syaikh bin Umar bin Seggaf.

Salah seorang dari sederetan para gurunya yang paling utama, adalah seorang arif billah yang namanya termasyhur di jagad raya ini. Guru dari para guru di zamannya, Al-Imam Al-Qutub Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi RA.

Al Habib Alwi bin Muhammad al-Haddad berkata:

“Sesungguhnya al Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf adalah seorang Quthb al Ghaust juga sebagai tempat turunnya pandangan (rahmat) Allah SWT”

Profil

Habib Abu Bakar bin Muhammad bin Umar As-Segaf lahir di Besuki, Situbondo, Jawa Timur pada 16 Dzulhijjah tahun 1285 H atau bertepatan dengan tanggal 30 Maret 1869 M. Ayah beliau bernama Habib Muhammad bin Umar Assegaf.

Nasab
Habib Abu Bakar bin Muhammad bin Umar As-Segaf merupakan salah satu keturunan Rasulullah Muhammad SAW, dengan rincian silsilah sebagai berikut :

  1.     Nabi Muhammad SAW
  2.     Sayidatuna Fathimah Az-Zahra Istri Sahabat Ali bin Abi Thalib r.a.
  3.     Al-Imam As-Syahid Syababul Jannah Sayyidina Husein
  4.     Al-Imam Ali Zainal Abidin
  5.     Al-Imam Muhammad Al-Baqir
  6.     Al-Imam Ja’far As-Shodiq
  7.     Al-Imam Ali Al-Uraydhi
  8.     Al- Imam Muhammad An-Naqib
  9.     Al-Imam Isa Ar-Rumi
  10.     Al-Imam Muhajir Ahmad
  11.     As-Sayyid Ubaidillah Shohibul Aradh
  12.     As-Sayyid Alwi Shohib Saml
  13.     As-Sayyid Muhammad Shohib As-Shouma’ah
  14.     As-Sayyid Alwi
  15.     As-Sayyid Khali' Qatsam  
  16.     As-Sayyid Muhammad Shohib Mirbath
  17.     As-Sayyid Ali
  18.     As-Sayyid Muhammad  Al-Faqih Al-Muqaddam
  19.     As-Sayyid Alwi Al-Ghuyur
  20.     As-Sayyid Ali Shohibud Dark  
  21.     As-Sayyid Muhammad Maula Ad-Dawilah
  22.     As-Sayyid Abdurrahman As-Seggaf
  23.     As-Sayyid Ali
  24.     As-Sayyid Muhammad
  25.     As-Sayyid Abdurrahman
  26.     As-Sayyid Umar As-Shafi
  27.     As-Sayyid Toha
  28.     As-Sayyid Umar
  29.     As-Sayyid Toha
  30.     As-Sayyid Umar
  31.     As-Sayyid Muhammad
  32.     As-Sayyid Segaf
  33.     Al-Imam Wadi Al-Ahqaf Umar
  34.     As-Sayyid Abu Bakar
  35.     As-Sayyid Umar
  36.     As-Sayyid Muhammad
  37.     As-Sayyid Abu Bakar

 

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi Habib Abubakar Bin Muhammad Umar Assegaf

Guru-Guru Beliau

Guru-guru di Hadramaut, Yaman, di antaranya adalah:

  1. Abdillah bin Umar As-Segaf (Paman Habib Abu Bakar bin Muhammad As-Segaf)
  2. Habib Syaikh bin Umar bin Segaf As-Segaf
  3. Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi, (Shohibul Maulid Simtuddurar)
  4. Habib Muhammad bin Ali As-Segaf
  5. Habib Idrus bin Umar Al-Habsyi
  6. Habib Ahmad bin Hasan Al-Attas, Huraidhah
  7. Habib Abdurrahman bin Muhammad Al-Masyhur (Seorang Mufti di Hadramaut pada zaman itu)
  8. Habib Ali bin Abdurrahman Al-Masyhur (Putra Habib Abdurrahman bin Muhammad Al-Masyhur)
  9. Habib Syaikh bin Idrus Al-Aydrus
  10. Habib Abdul Qadir bin Ahmad Al-Quthban

Lokasi Makam

Habib Abu Bakar bin Muhammad bin Umar As-Segaf menghadap kepada Allah SWT pada malam senin tanggal 17 Dzulhijjah 1376 H atau 15 Juli 1957 dalam usia 91 tahun. Menjelang wafatnya, beliau berpuasa selama 15 hari dan sering kali berkata: "Aku merasa bahagia akan berjumpa dengan Allah SWT."

Jasad beliau disemayamkan di sebelah masjid Jami' Kabupaten Gresik, Jawa Timur, bersanding dengan makam Guru beliau Habib Alwi bin Muhammad Hasyim As-Segaf.

Haul

Haul Habib Abubakar Bin Muhammad Umar Assegaf diadakan 2 hari,setiap tahun sekali pada tahun Hijrah di Kediaman beliau dan Masjid Jami" Gresik. Haul beliau diperingati pada bulan Dzulhijjah untuk tanggal haul akan diberitahukan pihak keluarga besar Habib Abubakar Bin Muhammad Umar Assegaf .

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam Habib Abubakar Bin Muhammad Umar Assegaf banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Gresik saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di Komplek Pemakaman Masjid Jami' Gresik.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam Habib Abubakar Bin Muhammad Umar Assegaf, dimudahkan dalam hajatnya, dimudahkan dalam kederajatan, dan dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak sholeh dan sholehah

Peninggalan

Mendirikan MajelisTaklim

Majelis Rouhah adalah majelis pertama kali yang berdiri di kota Gresik dengan keunikannya. Majelis tersebut didatangi para jamaahnya dari berbagai penjuru, mulai dari Surabaya, Pasuruan, Jakarta dan luar negeri. Dengan adanya Majelis Rouhah ini, diharapkan agar Gresik aman dan terhindar dari wabah penyakit, yang sebelumnya ada isyarat akan terjadi. Majelis ini berisi kajian-kajian kitab karangan ulama salaf atau ulama terdahulu.

Habib Abu Bakar mengadakan majelis taklim ini di rumahnya pada sore hari dan pagi hari. Pada pagi hari Habib Abu Bakar mengajar kajian Kitab Hadis seperti kitab ringkasan Shahih Bukhari yakni Kitab At-Tajrid As-Sharih. Tidak hanya itu, bahkan setiap pagi kecuali hari Jumat beliau mengkaji Kitab Ihya’ Ulumuddin.

Oleh sebab itulah majelis ini dinamakan Majelis Rouhah, yang berarti majelis yang dilakukan pada waktu sore hari sampai terbenamnya matahari. Majelis ini membahas kitab tasawwuf yang diperuntukkan bagi orang yang hatinya belum siap untuk menerima pemberian suci dari Allah.

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Gresik di antaranya:
Otak-otak Bandeng, Pudak, Bonggolan, Jubung, Kaos Gresik, Kopi Gresik, Martabak Usus, Petis, Bandeng Asap, Krupuk Ikan.