PC GP Ansor Magelang Gelar Diklatsar Banser Kartika Nawa ke 27

 
PC GP Ansor Magelang Gelar Diklatsar Banser Kartika Nawa ke 27

Foto: Peserta Diklatsar Banser Kartika Nawa XXVII Kabupaten Magelang usai menjalani Prosesi Pembaretan dan Baiat.

LADUNI.ID, Magelang - Pengurus Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Magelang Jawa Tengah, menyelenggarakan Pendidikan dan Latihan Dasar Barisan Ansor Serbaguna (Diklatsar Banser) Kartika Nawa ke 27 tahun 2019, di Desa Bumiayu, Kajoran, Magelang, Minggu (15/09)

Ketua panitia penyelenggara Diklatsar Banser, Arif Sholikhan mengatakan Diklatsar Banser tersebut di ikuti 633 peserta.

"Awalnya ada 670 lebih pendaftar, kemudian dilakukan seleksi administrasi yang lolos hanya 633 peserta, kemudian saat pelaksanaan yang daftar ulang ada 614 peserta," ujar Arif kepada laduni.id, Kamis (19/9/19).

Menurut Arif dari 633 peserta yang lulus sampai pembaretan 612 peserta. Ia mengungkapkan peserta yang tak lulus Diklatsar Banser tersebut dikarenakan ada faktor yang tak terpenuhi.

"21 peserta dinyatakan tidak lulus karana beberapa faktor. Ada yang tidak registrasi ulang atau tidak hadir, ada pula yang tidak menyelesaikan diklat karena tidak kuat secara fisik atau halangan lainnya,” kata arif usai apel penutupan Diklatsar beberapa waktu lalu.

Pria yang juga Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) GP Ansor Kecamatan Kajoran itupun menegaskan ketidak lulusan 21 peserta merupakan kewenangan Tim Skolat Pelatih Diklatsar Banser.

"Adapun kewenangan memberikan predikat lulus dan tidak lulus, ada pada tim Skolat Pelatih Diklatsar yang dibentuk oleh Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Banser Kabupaten Magelang," terang dia.

Ia menambahkan, panitia, menurut dia, hanya memfasilitasi dan merekrut peserta.

“Kami dari Panitia sifatnya hanya memfasilitasi, dan merekrut calon peserta, selebihnya itu wewenang pelatih, termasuk yang memutuskan peserta lulus dan tidaknya,” jelas Arif.

Sementara, Kasatkorcab Banser Magelang, Sularno menuturkan, mereka adalah kader harapan di masa mendatang. Selain itu, menurut dia, Diklatsar Banser tersebut juga merupakan ikhtiar menangkal radikalisme dan intoleransi.

Sularno juga mengatakan dengan Diklatsar Banser tersebut anggota Banser dapat berkhidmat pada agama dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Dan memang siapa saja yang ingin menjadi anggota Banser harus ikhlas, sehingga bisa memberikan pengabdian bagi agama bangsa dan negara,” ucap dia.

Sularno berharap, peserta telah mengikuti Diklatsar tersebut dapat menyerap materi yang telah diberikan selama tiga hari.

"Baik saat di dalam ruangan maupun olah fisik. Sehingga usai Diklatsar Banser, mereka diharapkan akan menjadi kader berkualitas," ujar dia.

Selain itu, dia juga berharap dengan Diklatsar Banser tersebut dapat memperteguh Islam Ahlussunah wal Jama’ah an-Nahdliyah dalam bingkai NKRI.

Sementara, hal senada juga dikatakan Ketua PC GP Ansor Kabupaten Magelang, Anas Munaji. Ia menyebutkan kegiatan Diklatsar tersebut dilakukan untuk memberikan satu pemahaman bersama tentang NU dan Pancasila yang selama ini diperkirakan calon peserta tak begitu sepenuhnya memahami.

“Jadi dengan proses ini dapat menyatukan ke-Indonesiaan dan ke-NU-an itu menjadi satu dan menjadi jalan untuk kita menjaga keutuhan negara supaya tidak dapat dipecahkan oleh siapapun, dan oleh paham apapun,” tutur dia.

Untuk diketahui, Diklatsar Banser Kartika Nawa ke 27 tahun 2019 tingkat Kabupaten Magelang, dilaksanakan sejak jum’at 13 September, dan berakhir Minggu 15 September 2019.

Pelaksanaan di Desa Wonogiri, Desa Kwaderan, dan Desa Bumiayu Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Jateng.

Pada Diklatsar Banser itu, para peserta diajarkan beberapa materi antara lain, Ke-NU-an, Ke Ansor-an, ke Banser-an, Bela Negara, PBB, Pengaturan lalu lintas, Militansi serta Wawasan Kebangsaan. (*)