Konsultasi Psikologi: Ayah, Sehat-sehat Lagi ya

 
Konsultasi Psikologi: Ayah, Sehat-sehat Lagi ya

Assalamualaikum wr wb

Saya memiliki seorang Bapak yang saat ini berusia kurang lebih 70 tahun. Kondisi beliau saat ini sakit dan memakai kursi roda. Sebelumnya Bapak bekerja di perusahaan minyak. Bapak termasuk jajaran Top Management. Hampir tiap hari selama 24 jam beliau bekerja. Sering keluar negeri juga saat itu. Sejak sakit mulai pertengahan tahun ini, perusahaan tempat Bapak kerja memecatnya dengan alasan sakit. Sakitnyapun cukup mendadak, karena begitu dibawa ke Rumah Sakit, Bapak diminta langsung cuci darah. Sejak itu Bapak hampir tiap hari sering melamun dan menangis. Bapak sering bilang merasa tidak tenang hatinya. Kami bingung bagaimana yang harus dilakukan? Terima kasih Pak.

Wassalamu'alaikum wr wb

Jawaban:

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Terima kasih Mba/Mas sudah berkunjung ke rubrik kami. Saya bisa memahami kondisi Bapak menjadi seperti ini. Beliau yang sebelumnya memiliki posisi pekerjaan yang penting, tiba-tiba harus kehilangan pekerjaannya dengan diberhentikan mendadak ditambah dengan datangnya penyakit yang mendadak. Tentunya hal itu akan membuat suatu goncangan psikis tersendiri.

Menghadapi kasus seperti ini memang salah satu hal terpenting yang perlu dilakukan adalah pemberian dukungan keluarga yang penuh. Keluarga harus benar-benar sabar dan "momong" Bapak dengan ekstra perhatian. Dalam hal ini harus ada satu atau dua anggota keluarga yang intensif mendampingi dan merawat beliau.

Selain itu, pelan-pelan diberikan pemahaman kepada Bapak untuk bisa menerima kondisi beliau saat ini dan pemahaman tentang makna sakit dan ujian. Untuk membuat hati tenang beliau, tidak ada yang bisa dilakukan kecuali dengan dzikir kepada Allah. Tanyakan kepada Bapak dzikir apa yang paling disukai. Ajarkan Bapak agar mengulang-ulang dzikir tersebut dalam hati sambil memohon kepada Allah agar diberikan ketenangan, kesabaran dan keikhlasan menjalani cobaan ini.. Biarkan Allah yang akan membuat hati beliau tenang.

Lama kelamaan Insya Allah nanti Bapak akan bisa ikhlas, sabar dan ridho menerima kondisinya saat ini. Keluarga sangat dianjurkan juga untuk menuntun Bapak agar senantiasa berdzikir kepada Allah.

Selain itu usahakan Bapak jangan sampai merasa kesepian dan bosan. Aktifitas ringan seperti keluar rumah sambil berjemur atau jalan sebentar di depan rumah, bisa menjadi alternatif yang bisa dilakukan. Mungkin secara rutin, anak cucu bisa dijadwalkan untuk menginap di rumah.

Baik juga diupayakan agar pihak perusahaan tempat Bapak dulu bekerja bisa menjenguk Bapak untuk menunjukkan perhatian supaya Bapak tidak merasa "dibuang" oleh perusahaannya. Insya Allah nanti kondisi Bapak akan membaik Mba/Mas. Baik juga seandainya Bapak berkenan untuk konsultasi secara langsung kepada profesional, Mba/Mas.

Mungkin itu yang bisa kami sampaikan, mudah-mudahan Allah beri pertolongan kepada Bapak dan keluarga.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam hormat

Dr. Muhammad Fakhrurrozi, M.Psi,SPsi
(Dosen Universitas Gunadarma - innozzi@yahoo.com)