Ziarah di Makam KH. Cholil Nawawi, Wali yang Mastur

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam KH. Cholil Nawawi, Wali yang Mastur

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta - KH. Cholil Nawawi adalah sosok kiai Hafidz yang tawadhu, zuhud, dan bersahaja.  KH. Cholil Nawawi adalah pengasuh pesantren Sidogiri dari tahun 1961-1977.

Keistimewaan Kyai Cholil memang sudah tampak sejak kecil, hingga sebagian orangpun meyakininya sudah menjadi wali sejak kecilnya itu. Sehari sebelum Syai Kholil Bangkalan wafat, Mas Cholil (panggilan akrab Kyai CholiL Nawawie Sidogiri waktu kecil) berteriak-teriak, “Medura kiamat, medura kiamat (Madura kiamat, Madura kiamat)”.

Ucapan iti diteriakan Mas Cholil berkali-kali, sehingga didengar oleh abahnya, Kyai Nawawie, yang waktu itu sedang mengajar di surau.

“ana apa, Lil (ada apa Lil?) Kyai Nawawie bertanya.

“Medura kiamat Bah (Madura kiamat abah),” kata mas Cholil, mengulang.

Kiai Nawawie baru mengerti perkataan Mas Choli pada keesokann harinya, ketika sampai berita kepadanya bahwa Mbah Kholil Bangkalan wafat.

Profil

 KH. Cholil Nawawie dilahirkan sekitar pada tahun 1924/1434H dari pasangan KH. Nawawi Nurhasan dan Nyai Hj. Nadzifah.

Guru-guru beliau di antaranya:

  1. KH. Zubair (ayahanda KH. Maimum Zubair)
  2. KH. Mahfudz Termas
  3. KH. Masduki, Lasem
  4. Syekh Amin Quthby
  5. Syekh Hasan al-Yamany

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi  KH. Cholil Nawawi

Lokasi Makam
KH. Cholil Nawawi wafat pada malam Senin pon 21 Ramadan tahun 1397 H/ 05 September 1977 M beliau dimakamkan di pemakaman keluarga Pesantren Sidogiri Pasuruan.

Haul
Haul KH. Cholil Nawawi diperingati tiap tanggal 21 Ramadan di Pondok Pesantren Sidogiri.

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani
1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah
Makam KH. Cholil Nawawi banyak dikunjungi para peziarah. Tak hanya datang dari wilayah  saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang makamnya berada di Makam beliau berada di

Ada keyakinan dari peziarah yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam  KH. Cholil Nawawi, maka akan diberi kemudahan dalam mencari rezeki yang berkah, dimudahkan dalam mencari mata pencaharian sesuai bidangnya, diberi kemudahan mencari derajat. Bagi para santri dan pelajar maka akan diberi kemudahan mencari ilmu baik ilmu agama maupun ilmu dunia.

Oleh-oleh
Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Pasuruan di antaranya:
Ikan Lempuk Crispy, Permen Jahe, Jamu Kebonagung, Roti Matahari, Bipang Jangkar, Kopi Bubuk Kaspandi

 

 

 

Sekilas Biografi

 

Sekitar tahun 1925 M/1343H. Nyai Nadzifah, istri Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri, KH. Nawawie Noerhasan, melahirkan seorang bayi lelaki. Atas saran Mbah Cholil Bangkalan, kiai dan wali kesohor dari Bangkalan, bayi itu kemudian diberi nama Muhammad Cholil. Dalam menjalani masa-masa belajar, Kiai Cholil mengembara dari satu pondok ke pondok yang lain.

Pada masa muda beliau mondok di Pondok Sarang, Kiai Cholil mondok hanya sekitar tiga bulan. Selepas dari Sarang, Kiai Cholil melanjutkan mengaji kepada Kiai Mahfudz, Termas, dan Kiai Masduki, Lasem, Jawa Tengah. Tidak diketahui secara pasti berapa lama Kiai Cholil mengaji kepada dua ulama kenamaan tersebut.

Selang beberapa lama, Kiai Cholil berangkat nyantri ke Mekkah. Di Tanah Suci, Kiai Cholil mengaji kepada ulama-ulama besar, di antaranya Syaikh Amin Kutbi dan Syaikh Hasan Al-Yamani. Disebutkan, sewaktu di Mekkah ia mondok selama tiga tahun.

Kiyai Kholil sidogiri seorang figure hamba Allah yang cinta ilmu pengetahuan dan memiliki maqom yang sangat tinggi. Beliau juga termasuk berkawan akrab dengan mbah kiai hamid pasuruan.

Kiai Cholil adalah sebuah kitab yang telah termanifestasi dalam tingkah laku. Demikian buku Jejak Langkah Masyayikh Sidogiri menyebutkannya. Dengan kata lain, ia adalah kitab berjalan yang berhias perilaku yang penuh dengan keteladanan dalam gerak-geriknya sehari-hari. Akhlaq dan syari’atnya tepat berpadu dengan ilmunya.

 

Lokasi Makam

Kiai Cholil wafat pada malam Senin pon 21 Ramadan tahun 1397 H/ 05 September 1977 M dan dihauli di Pondok Pesantren Sidogiri setiap tanggal 21 Ramadan (sore menjelang magrib). Makam Kiai Cholil berada di pemakaman keluarga Pesantren Sidogiri Pasuruan.