Dipandu Ustadz Muda NU, Warga New Zealand Ini Bersyahadat di Kafe

 
Dipandu Ustadz Muda NU, Warga New Zealand Ini Bersyahadat di Kafe

LADUNI.ID, Bali - Seorang dai muda Aswaja yang tergabung dalam Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Bali Ustadz Achmad Mulhaq tiba-tiba diminta oleh seseorang yang baru dikenalnya untuk memandu seorang temannya berikrar mengucapkan dua kalimat Syahadat. Pertemuan yang tidak direncanakan itu terjadi di Musholla Al Hasanah Perum Canggu Permai, Badung pada hari Minggu (2/2) lalu.

Ustadz Mulhaq yang baru saja keluar dari musholla itu kemudian didatangi dua orang asing berkebangsaan Lebanon dan Turki. Karena tidak begitu lancar berbahasa Inggris, Ustadz Mulhaq berusaha mengajak bercakap dalam bahasa Arab yang ternyata mereka juga bisa.

Pria asing yang belakangan diketahui berasal dari Lebanon bernama Guiseve Abbude menanyakan apakah Ustadz Mulhaq bersedia memandu seorang kawannya untuk masuk Islam dengan mengucapkan kalimat Syahadat.

Tanpa pikir panjang, ustadz asal Sampang, Madura itu pun langsung mengiyakan dan mereka pun sepakat hari itu juga untuk melaksanakannya. Mereka mengundang Ustadz Mulhaq untuk datang ke Restaurant Penny Lane di daerah tepi pantai Canggu Beach, Badung sekitar pukul 17.00 WITA.

Setibanya di lokasi yang ditentukan, Ustadz Mulhaq yang masih mengenakan sarung, pakaian koko, lengkap dengan Peci berlogo NU ditanya oleh petugas keamanan akan keperluannya. Setelah dijelaskan bahwa dia memiliki janji bertemu dengan Guiseve akhirnya petugas itu mengantarnya ke dalam.

Sore itu, restoran yang berlokasi tepat di tepi pantai tersebut sedang padat oleh pengunjung yang menikmati suasana sunset. Kedatangan Ustadz Mulhaq yang alumni Ponpes Sidogiri, Pasuruan  itu telah ditunggu oleh Giuseve dan beberapa temannya. Kemudian Guiseve mengenalkannya dengan Moses Folau, pria warga negara New Zealand yang berniat memeluk agama Islam.

“Acara sore itu intinya adalah tasyakur atas dibukanya usaha bersama mereka di Australia, sekaligus melaksanakan niat Moses Folau yang sudah lama ingin memeluk agama Islam,” ungkap ustadz asal Sampang, Madura, sebagaimana dikutip Laduni.id dari laman Aswaja Dewata.

Lalu dilangsungkanlah pengucapan kalimat Syahadat oleh Moses dipandu Ustadz Mulhaq dengan disaksikan oleh Guiseve dan beberapa temannya, kemudian ditutup dengan do’a. “Beberapa pengunjung lain sempat melihat kegiatan ini dengan pandangan bertanya-tanya. Namun acara itu tetap berjalan dengan lancar dan cukup khidmat,” jelas dai muda itu.

Da’i lulusan Sekolah Tinggi Agama Islam Denpasar (STAID) ini menjelaskan, di manapun berada jika itu dapat mendatangkan kebaikan dalam menjalankan perintah agama, maka ia akan lakukan. Apalagi ini terhitung sebagai peristiwa penting dan penuh rahmat serta barokah.

“Saya tidak sempat bercakap lama dengan Moses tentang apa yang menyebabkannya tertarik dengan Islam karena waktunya sangat mepet hingga menjelang Isya’, sehingga saya harus segera pulang,” pungkasnya.