Tiga Pesan KH. Zaini Mun'im kepada KH. Achmad Sufyan Miftahul Arifin

 
Tiga Pesan KH. Zaini Mun'im kepada KH. Achmad Sufyan Miftahul Arifin

LADUNI.ID, Probolinggo - Suatu ketika KH. Imam Qusyairi Paiton sowan kepada KH. Achmad Sufyan Miftahul Arifin Situbondo. Kemudian KH. Achmad Sufyan memberikan nasihat kepada KH. Qusyairi sebagaimana nasihat yang disampaikan oleh KH. Zaini Mun'im kepada beliau, KH. Achmad Sufyan.

Dawuhnya adalah: "Oreng odhik neko kadhu andhik guru ruhani." (Orang itu harus mempunyai guru ruhani). Guru ruhani semacam penasehat pribadi yang ketika punya kegalauan, kerisauan dan masalah orang tersebut menjadi tempat mengadu kita.

"Kadhu agabung ka settong organisasi se bisa ngebe ka ishlahil ummah." (Harus bergabung dengan suatu organisasi yang bisa membawa kepada kebaikan masyarakat banyak).

Menurut KH. Achmad Sufyan, "organisasi se ghik patot etorok neko NU, karena NU neko pendirina reng orenga Allah SWT, ben ejege ben reng orenga Allah SWT, bidhe ben organisasi laen." (Organisasi yang patut diikuti itu Nahdlatul Ulama, karena para pendiri NU itu adalah para waliyullah, dan masih dijaga oleh para kekasih Allah, beda dengan organisasi lain).

"Oreng mun nyupera, kodhu ngernet gelluh." (Orang kalau mau jadi sopir, sebaiknya menjadi kernet dulu).

Ini merupakan bahasa kiasan, bahwa ketika seseorang mau menjadi pemimpin yang sukses harus berproses dari bawah.


*) Cerita ini disampaikan oleh KH. Imam Qusyairi Paiton, ketika khujakan thoriqoh dan tasyakkuran Harlah MATAN ke-8.