Konsultasi Psikologi: Anaku Terlau Cuek

 
Konsultasi Psikologi: Anaku Terlau Cuek

Assalamu’alaikum wr wb

Anak laki-laki kami pada saat sebelum SD, kelihatan begitu perhatian dan peka terhadap kebutuhan orang lain. Namun semakin bertambah besar dan adiknya juga makin besar, kini terlihat kurang perhatian lagi dan cenderung kurang peduli dengan orang lain. Apa yang harus dilakukan untuk menghadapinya? Terima kasih atas penjelasannya.

Wa’alaikumsalam wr wb

Jawaban:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Terima kasih Bapak/Ibu yang sudah berkenan berbagi dengan kita di sini. Anak-anak belajar dengan meniru orang lain, jadi di saat anak bertindak di luar karakter aslinya, perlu diwaspadai sumber penyebabnya. Dengan siapa dia bergaul, tontontan apa yang sering dilihat atau justru perilaku apa yang secara tidak sadar orang tua tunjukkan. Setelah kita mengetahui penyebabnya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua, antara lain:

Pertama, beri tahu anak dengan segera. Setiap kali anak menunjukkan suatu bentuk perilaku tidak peka misalnya tidak segera menolong permintaan adiknya atau temannya, beri tahu segera. Katakan, “Mestinya kamu tadi langsung menolong adikmu, biar adikmu ngga kecewa”. Hal ini berguna agar anak bisa langsung mengetahui bahwa perilakunya tidak tepat.

Kedua, ajari anak minta maaf. Jika anak sudah paham bahwa dirinya salah karena tidak memperhatikan kebutuhan orang lain, ajari anak untuk meminta maaf. Awalnya mungkin akan susah, namun jangan putus asa. Teruslah minta kepada anak, sampai ananda melakukannya. Setelah itu, tanyakan perasaannya setelah meminta maaf. Biarkan anak peka terhadap emosinya. Pelan-pelan nanti meminta maaf akan menjadi kebiasaannya.

Ketiga, tunjukkan dampak dari kepekaan. Setelah anak bertindak peka,  tunjukkan dampak positif dari tindakannya. Hal ini akan memudahkan anak untuk belajar dan merasakan penguatan positif atas tindakannya.

Keempat, beri apresiasi jika berhasil. Tiap perilaku peka dan perhatian yang ditunjukkan anak, berilah apresiasi. Anak akan merasa dihargai atas perilakunya dan sekaligus menunjukkan bahwa perilakunya benar. Dengan pemberian apresiasi tersebut, anak cenderung akan mengulangi perilakunya.

Kelima, beri contoh. Orang tua sangat perlu untuk memberikan contoh kepada anak. Berikan contoh perilaku di mana orang tua memperhatikan dan peka terhadap orang lain. Semakin banyak contoh perilaku yang ditunjukkan, semakin besar kemungkinan anak untuk meniru.

Mungkin itu sedikit yang bisa kami jelaskan. Mudah-mudahan ada manfaatnya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam hormat

Dr. Muhammad Fakhrurrozi, M.Psi,Spsi
(Dosen Universitas Gunadarma – Instagram @fakhrurrozi)