Mengharukan, Saat Corona Menyerang Italia Hanya Kemanusiaan yang Menolongnya

 
Mengharukan, Saat Corona Menyerang Italia Hanya Kemanusiaan yang Menolongnya

LADUNI.ID, Jakarta - Di Italia, baru beberapa waktu yang lalu menindas dan memperlakukan orang China termasuk orang Indonesia yang berwajah China. Mereka diusir dari kereta, toko dan tempat umum lainnya. Mereka bahkan dianggap pembawa penyakit dan wabah.

Belum genap sebulan kemudian, ternyata wabah itu mendarat di Italia tanpa ampun. Anehnya, ternyata terbukti bukan ditularkan dari China, dan bukan dari orang ras kulit kuning.

Pemerintah Italia kalang kabut, mencari sekutunya untuk mohon bantuan. Jerman menolak membantu karena stok obat masker pakaian pelindung dan alat bantu pernapasan mereka juga sangat terbatas.

Italia kemudian memohon kepada Perancis. Hasilnya sama saja, malah Perancis melarang mengekspor seluruh persediaan masker dan lain-lain ke luar negaranya.

Oh ya... kabarnya, sebelumnya Italia juga sudah dua kali menghubungi Amerika, mohon bantuan. Namun, Amerika juga tak bersedia atau tak sanggup membantu, bahkan permohonan yang kedua kalinya pun tetap ditolak.

Dalam situasi panic, akhirnya memberanikan diri menelpon menteri kesehatan China. Setelah berbincang lama, sang menteri menjanjikan kabar secepatnya.

Satu hari kemudian, sang menteri menelpon balik ke Italia, permintaan bantuan sudah disetujui, dan hari Kamis malam tgl  12 lalu pesawat Southern china sudah mendarat di Roma membawa dokter dan anggota palang merah China beserta 31 ton alat-alat dan obat-obatan bantuan dari pemerintah China.

Saat ini, banyak laman Facebook di Italia yang menuliskan ungkapan terimakasih dan penyesalan yang mendalam dari warga Italia atas sikap mereka terhadap warga China. Mereka menulis,

“Kemarin kami menolak dan mengusirmu, saat ini kami menyadari dan ingin berterimakasih padamu, saat semua ini sudah berakhir. Kalau boleh, kami ingin memeluk kalian 1,4 miliar rakyat China.”

Mengharukan. Kemanusiaan ternyata telah melampaui batas ras, suku dan agama. (Iwan Panka)