COVID-19 dan King Cobra

 
COVID-19 dan King Cobra

LADUNI.ID, Jakarta - Betul, takdir itu tidak pernah tertukar, tidak akan salah alamat. Gak usah takut ama virus COVID-19, karena virus itu ciptaan Allah. Takutlah sama Allah.

Ya, benar. Meskipun tidak sepenuhnya tepat. Kamu tahu ular King Cobra? Tahu King Cobra itu ciptaan Allah? OK, bagus!

Sekarang, bayangkan kamu duduk lesehan di kayu di samping ular King Cobra yang sedang ngamuk di bawah itu! Berani?

Apa? Takut?

Yo wis, geser duduk santai di bangku kosong itu! Piye?  Nah, itu baru satu King Cobra!

Sekarang bayangkan, di balik kayu di samping sana di ujung kursi itu ada mbok Cobra yang lagi leyeh-leyeh, terus di bawah bangku itu tertutup daun-daun kering ada telur-telur King Cobra yang bentar lagi menetas, dan di belakang bangku ada pohon-pohon perdu di bawah pohon besar itu, ada jama'ah ratusan King Cobra lagi syukuran dan bancakan makan siang beberapa ekor domba unyu yang tinggal tulang belulang!

Oh ya, tentu semua King Cobra di sana ciptaan Allah, bukan demit atau setan! Ya, itu King Cobra betulan, bukan jadi-jadian! Piye?

Nah, virus COVID-19 ini juga kurang lebih sama, sama-sama ciptaan Allah, dan sama-sama berbahaya.

Kalau menurut Zola, anak lanangku, tangani King Cobra mungkin lebih gampang, karena dia menyerang dengan menggigit, kita perhatikan kepala King Cobra itu ke arah mana. Kalau menjauh dari kita, kita bisa santai, tapi kalau sebaliknya? Dalam posisi berdiri seperti di bawah ini, mendesis dan membuka mulut lebar-lebar? Wassalam!

Nah, virus COVID-19 ini gak terlihat kasat mata wujudnya! Kita gak tahu dia sedang menyerang kita atau gak! Virus ini cukup menyerang kita dengan sentuhan dan semburan bersin!

Tapi virus COVID-19 khan gak langsung menyebabkan kematian seperti gigitan King Cobra? Ya, betul!

Tapi di situ masalahnya, karena tidak langsung mati, mereka yang terserang virus COVID-19 gak sadar, dan kemudian beraktivitas biasa, ngobrol, bersalaman dengan orang lain, dengan tetangga, dengan orang tua mereka, kakek-nenek mereka, dan... Kabooom!

Satu kota terjadi outbreak!

Satu negara langsung memakan korban ribuan orang meninggal! Rumah sakit menjadi penuh, dan dipaksa untuk memilih mana yang harus diselamatkan dulu! Tentara-tentara datang menjadi pengusung peti-peti mati yang jumlahnya tak bisa dihitung dengan seluruh jarimu!

Sekarang, bayangkan orang-orang yang kamu kasihi dan sayangi atau orang-orang yang telah baik kepadamu selama ini ada di antara peti itu! Bisa jadi itu orang tuamu, suami atau istrimu, anak atau keponakanmu, guru-guru ngajimu, para pendetamu,  dan seterusnya, ada di salah satu peti mati itu!

Piye? Senang?  Bahagia?

Ya, menangani virus COVID-19 ini mirip juga menangani King Cobra, yang bisa santai namun tetap waspada mendekat atau menyentuhnya adalah yang mengerti ilmunya, tahu karakternya, cuma beda sebutannya. Mereka yang biasa tangani King Cobra, kita sebut pawang, sedangkan yang biasa tangani virus, kita sebut virulogist, dokter, tenaga medis - yang sejatinya pawang juga.

Nah, sekarang coba tanya ama hati kecilmu, kamu pawang bukan? Kalau bukan, bisa gak kamu diam dan gak banyak bacot kali ini saja?

Terakhir, bayangkan apabila semua pawang virus COVID-19 kita kewalahan, dan kelelahan! Mereka akan bisa jadi korban juga! Nah, kalau itu terjadi, kamu mau dan bisa diandalkan paling depan?

Bisa gak? Wis yo... Yo wis, paham yo?

(Dr. Mahmud Syaltout)