Konsultasi Psikologi: PR-nya Dikerjakan,Nak

 
Konsultasi Psikologi: PR-nya Dikerjakan,Nak

Selamat pagi/siang/sore….

Kami selalu kesulitan tiap kali menghadapi anak mau mengerjakan PR. Anak kami selalu saja merengek kalau disuruh mengerjakan. Tidak hanya merengek, kadang juga sampai nangis-nangis keras. Awalnya kami selalu menuruti permintaannya agar kami yang mengerjakan PR nya. Namun lama-lama kami berpikir, ini tidak baik buat anak karena anak ga belajar-belajar nanti. Gimana yang harus kami lakukan ya? Oh iya, anak kami kelas 1 SD. Terima kasih Pak atas jawabannya.

Hormat kami,

 

Ayah & Ibu A

Jawaban:

Selamat pagi/siang/sore….

Satu hal yang perlu dipahami orang tua adalah bahwa seluruh tanggung jawab pekerjaan itu ada di anak. Orang tua harus memastikan bahwa anak memahami konsep ini dan orang tua juga harus yakin bahwa ananda bisa mengerjakannya. Tiap kali ananda meminta orang tua untuk mengerjakan PRnya, maka itu harus dihentikan. Pedoman yang bisa dipegang orang tua antara lain, “Jangan mengerjakan untuk anak apa yang anak bisa kerjakan untuk dirinya sendiri”. Namun demikian, ini tidak semudah teorinya. Butuh penyesuaian dari orang tua dan anak. Tapi yang penting adalah, orang tua harus tetap bertahan pada prinsip ini sampai anak bisa mandiri. Berikut ini beberapa tips yang mungkin bisa dilakukan mengatasi masalah tersebut.

Pertama, jika memungkinkan, buatkan tempat khusus untuk mengerjakan PR. Tidak harus di kamar, bisa di mana saja asalkan penerangan cukup dan anak nyaman. Hal ini dimaksudkan agar anak menganggap bahwa PR itu penting sehingga harus dikerjakan di tempat yang khusus. Latih anak untuk konsisten menggunakan tempat itu. Bisa juga Anda mendekorasi sedemikian rupa sehingga ananda betah berlama-lama di situ.

Kedua, ajarkan anak agar mulai dari yang mudah. Ketika anak bisa mengerjakan suatu soal, maka anak akan senang. Ini akan membuatnya bertambah semangat untuk mengerjakannya.

Ketiga, dampingi anak, beri apresiasi dan evaluasi. Orang tua tetap harus mendampingi anak. Jika ada kesulitan yang dihadapi, orang tua harus membantu dan berikan apresiasi jika anak berhasil mengerjakan tiap soal. Orang tua juga mesti memeriksa pekerjaan anak. Beri evaluasi kepada tiap pekerjaannya.

Keempat, beri tahu konsekuensi jika tidak mengerjakan PR. Beri pemahaman kepada anak, bahwa jika PR tidak dikerjakan maka di sekolah dia akan mendapat nilai jelek, akan dihukum dsb. Selain itu orang tua juga bisa memberi konsekuensi, jika anak tidak mengerjakan PR maka akan dikurangi jam mainnya atau yang lainnya.

Mungkin itu beberapa hal yang bisa saya jelaskan Bapak dan Ibu. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Salam hormat

Dr. Muhammad Fakhrurrozi, M.Psi,Psi
(Dosen Universitas Gunadarma – Instagram @fakhrurrozi)