Tidak Ada Kata Kendor Ibadah Setelah Ramadan

 
Tidak Ada Kata Kendor Ibadah Setelah Ramadan

LADUNI.ID, Jakarta - Ramadhan rajin tadarusan, habis ramadhan libur?

Ramadhan rajin itikaf, selesai ramadhan tak pernah itikaf.

Ramadhan giat ke masjid, giliran usai ramadhan, jarang ke masjid kecuali hari Jum'at aja?

Duhai hati,

Tetap Istiqomah ibadah setelah Ramadhan.

Tidak ada kata pensiun dalam ibadah. Menjadi hamba Allah tidak terhenti dengan berakhirnya bulan Ramadhan. Kita tetap wajib beribadah kepada-Nya sampai kapan pun. Hanya satu yang dapat menghentikan itu, yaitu kematian. Hasan Al-Bashri rahimahullah mengatakan:

إِنَّ اللهَ لَمْ يَجْعَلْ لِعَمَلِ المُؤْمِنِ أَجَلًا دُونَ المَوْتِ ، ثمّ قَرَأ وَاعْبُد رَبّكَ حَتَّى يَأتِيَكَ اليَقِيْنُ

Sesungguhnya Allah tidak menjadikan atas amal seorang mukmin batas selain kematian. Kemudian dia membaca firman Allah: Sembahlah Rabbmu sampai datang kematian kepadamu, (QS. Al-Hijr: 99).

Ibadah-ibadah yang telah dilakukan di bulan Ramadhan seperti shalat berjama’ah, baca al-Qur’an, sedekah hendaknya terus dijaga jangan diputus, karena amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang terus menerus tanpa terputus. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَال إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ

Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang paling continue meski hanya sedikit.” (HR. Muslim: 2818)

Allah yang kita sembah di bulan Ramadhan tidak ada bedanya dengan Allah yang kita sembah di luar bulan Ramadhan. Hati-hati, jika seorang itu hanya beribadah kepada Allah di bulan Ramadhan saja maka ia adalah seburuk-buruk manusia.

Pernah dikatakan kepada orang sholeh rahimahullah, bahwasanya ada sebuah kaum yang hanya beribadah pada bulan Ramadhan dan bersungguh-sungguh dalam beramal. Ketika Ramadhan berakhir mereka pun meninggalkan amal. Maka beliau mengatakan:

بِئْسَ القَوْم قَوْمٌ لَا يَعْرِفُوْنَ اللَّهَ إِلَّا فِي رَمَضَان

Seburuk-buruknya kaum adalah mereka yang tidak mengenal Allah kecuali hanya pada bulan Ramadhan saja.”

Maka karenanya, jangan sampai ketika bulan Ramadhan yang lalu kita rajin shalat berjama’ah ke masjid namun ketika ia berlalu kita malah rajin shalat di rumah. Jangan sampai al-Qur’an’an yang sering kita baca di bulan Ramadhan yang lalu sekarang malah kita letakkan di lemari, disusun rapi kemudian kita katakan: “Sampai jumpa di Ramadhan berikutnya.” Ingat, orang shalih sesungguhnya adalah mereka yang bersungguh-sungguh beribadah sepanjang tahun, sepanjang umur

Wallohua'lam

(Alhabib Quraisy Baharun)