Bagaimana Mencari Kebenaran di Tengah Tafsir yang Berbeda-Beda?

 
Bagaimana Mencari Kebenaran di Tengah Tafsir yang Berbeda-Beda?

LADUNI.ID, Jakarta - Ketika berbicara tentang Islam, tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak terjadi kesalahpahaman bahkan di kalangan umat Islam sendiri yang notabene baru belajar ilmu agama Islam.

Menurut Prof. Dr. H. M. Quraish Shihab, hal yang paling mendasar kenapa masih banyak orang yang salah paham terhadap Islam adalah karena dua hal. Pertama, kedangkalan pengetahuan karena tidak mau belajar. Kedua, emosi keagamaan yang terlalu meluap-luap.

Dua hal demikian membuat orang memiliki pandangan bahwa untuk memahami Islam, tidak perlu banyak-banyak belajar tentang agama Islam melainkan hanya tinggal ikut Nabi saja sehingga kita bisa masuk surga tanpa ribet-ribet.

Padahal, menurut M. Quraish Shihab, yang demikian itu keliru. Ketika berbicara tentang Islam, ibaratnya, kita seharusnya tidak ingin hidup dalam satu rumah yang sudah bocor. Ketika kita melakukan renovasi, maka dasar-dasar atau landasannya harus tetap ada. Apa yang bocor, kita tutupi dengan sesuatu yang baru, yang rusak pun kita perbaiki.

Prof Quraish Shihab menjelaskan hal itu ketika memaparkan buku yang ditulisnya, yakni Islam yang Disalahpahami; Menepis Prasangka, Mengikis Kekeliruan, di mana buku ini merupakan edisi ketiga dari buku trilogi karya Prof. M. Quraish Shihab sendiri.

Buku itu sebagian berisi tentang hal yang paling sering disalahpahami dalam agama Islam adalah, bahwa penafsiran tentang ajaran Islam hanya satu dan yang berbeda dengan yang satu itu keislamannya diragukan, atau dianggap bukan muslim, atau bahkan halal darahnya.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN