Islam dan Teknologi

 
Islam dan Teknologi

LADUNI.ID, Jakarta - Agama Islam menurut sebagian orang hanya berbicara urusan ibadah saja, ada kesan seolah-olah islam menjadi terbelakang menutup diri pada perubahan yang terjadi, mereka beranggapan bahwa segala sesuatu yang baru dan berbeda kalau tidak ada di zaman Nabi dianggap bid'ah dan tidak boleh dikerjakan, lalu bagaimana meluruskan tentang persoalan ini

Menurut Prof. Dr. H. M. Quraish Shihab, bahwa agama Islam ini prinsipnya menghendaki kemudahan untuk umat Manusia. kemudahan itu  bukan hanya dalam konteks agama yang bersifat ritual saja, di mana ada kesulitan maka agama memberi jalan keluar. Dicontohkan dalam pembahasan sholat, ketika tidak bisa berdiri maka boleh duduk, tidak bisa duduk boleh berbaring, dalam Bab Puasa Ramadhan apabila sudah tua dan tidak sanggup berpuasa Ramadhan bisa mengganti dengan membayar Fidyah. tidak ada suatu ajaran yang memberatkan umatnya.

Dikatan bahwa Nabi tidak ditawarkan dua hal yang boleh kecuali Nabi selalu memilih sesuatu yang mudah. Dalam bidang non agama Alquran secara tegas mengatakan Tuhan telah menundukan alam raya ini untuk manusia, makna menundukan di sini adalah bahwa manusia diberi potensi untuk memanfaatkan alam raya agar menemukan kemudahan ini untuk melakukan sesuatu dengan teknologi. Makna teknologi adalah suatu ilmu, penerapan ilmu yang menjadikan mudah untuk melakukan sesuatu.

Semua orang diciptakan Tuhan dan lahir dengan tidak mengetahui sesuatu kemudian Tuhan memberikannya Telinga, Mata, Hati agar semua itu untuk dapat memperoleh ilmu pengetahuan. yang perlu digaris bawahi adalah jangan sampai teknologi yang dihasilan menjadikan manusia budak teknologi, batasan teknologi yang dihasilkan harus membawa manfaat dan memanusiakan manusia.