Dua Sosok Kiai Hebat yang Membesarkan TNI untuk Aswaja dan NKRI

 
Dua Sosok Kiai Hebat yang Membesarkan TNI untuk Aswaja dan NKRI

LADUNI.ID, Jakarta - Jika tidak banyak ditulis, mungkin kita akan lupa bahwa pada tahun 1952 terdapat dua kiai ternama yang pernah menjadi Komandan Batalyon di Kodam Jawa Timur. Dua tokoh kiai tersebut adalah almaghfurlah KH Yusuf Hasjim dan almaghfurlah KH Munasir Ali.

Yang pertama adalah KH Yusuf Hasjim atau yang akrab disebut Pak Ud adalah salah satu komandan tempur yang berada di garis depan. KH Yusuf Hasyim atau Pak Ud telah berhasil meyelamatkan beberapa tokoh penting yang saat itu diculik  PKI. Salah satu yang diselamatkan oleh Pak Ud adalah KH Ahmad Sahal dan KH Imam Zarkasyi, pengasuk Pondok Modern Gontor Ponorogo. Bersama kakaknya, Kiai Kholil Hasyim dan pasukannya, Pak Ud terjun untuk menyalamatkan tokoh-tokoh itu. (Baca: Biografi KH Muhammad Yusuf Hasyim).

Beberapa kiai di sekitar Magetan dan Pacitan, sebagaimana ditulis Ahmad Baso, juga dibebaskan oleh Kiai Yusuf Hasyim dari sekapan anggota FDR PKI Muso dan Amir Syarifudin. Setidaknya, saat itu terdapat dua pesantren kenamaan yaitu Pesantren Termas Pacitan dan Pesantren Gontor Ponorogo yang berhasil diselamatkan dari rongrongan pemberontak.

Yang kedua adalah KH Munasir Ali yang tidak lain adalah ayahanda dari KH Rozy Munir yang menjadi pengurus PBNU pada era kepemimpinan KH Hasyim Muzadi. Pada sekitar tahun 1949, tepatnya tanggal 13 Februari, KH Munasir memperoleh tugas untuk mengamankan wilayah di sektor utara jalan Mojokerto-Ketosono juga menyusun Markas Komando di Peterongan dan juga di Banjaranyar.

Saat itulah, pasukan KH Munasir melakukan perang gerilya dengan sangat efektif. Bahkan, pasukan di bawah KH Munasir Ali, pasukan itupun kemudian diberi nama Condromowo yang nama itu terinspirasi dari kucing kembang telon. Sehingga, pada tanggal 31 Desember 1949 ketika terjadi penyerahan kedaulatan kepada pemerintah Republik Indonesia, KH Munasir dan Yon 113 Condomowi diberi tugas untuk mengambil alih kekuasaan di daerah Jombang. (Baca: Biografi KH Munasir Ali).

Sebagaimana direkam oleh Ahmad Baso dalam salah satu statusnya, KH Yusuf Hasyim dan KH Munasir Ali adalah dua tokoh yang sangat berjasa bagi negara dan bangsa Republik Inodnesia. Terutama dalam perjuangannya menghadapi pemberontakan PKI dalam rangka memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Kuduanya bahkan mampu menghadapi pemberontakan FDR-PKI Madiun pada tahun 1948.

Jasa-jasa kedua tokoh kiai NU ini sangat luar biasa ketika terlibat dalam TNI untuk melakukan penumpasan para pemberontak saat itu. Misi beliau jelas, yaitu: membela agama, negera dan bangsa Indonesia.

Namun demikian, dalam pandangan Ahmad Baso, saat ini tidak sedikit kiai-kiai NU yang saat itu berjuang dalam Laskar dan bergabung dengan TNI serta sudah banyak berjasa untuk negeri ini, malah terpinggikan dan tidak mendapatkan penghormatan sebagaimana layaknya harus diberikan oleh negara. Sementara itu, tugas kita adalah bagaimana mengangkat kembali nama harum kiai-kiai kita itu untuk mengenang sejarah dan suri teladan serta sumber insprasi bagi generasi masa depan bangsa kita.

Dengan demikian, tulisan ini sekadar untuk mengingatkan kembali bahwa banyak kiai-kiai kita telah mampu membela NKRI dan Islam ahlussunnah wal jamaah (Aswaja). “Untuk semua kiai-kiai kita dalam TNI maupun dalam lascar yang membela Aswaja dan NKRI, lahumul faatihah…” tulis Ahmad Baso menutup postingannya.