Konsultasi Psikologi: Apakah Suamiku Benar-benar Mencintaiku?

 
Konsultasi Psikologi: Apakah Suamiku Benar-benar Mencintaiku?

Assalamu’alaikum wr wb

Saya, ibu dengan dengan anak 1 orang. Usia pernikahan kami baru sekitar 4 tahun. Akhir-akhir ini saya merasa sedih, karena saya sering mendapat kata-kata yang menyedihkan dari suami. Dianggap tidak mencintainya, tidak dipercaya dan yang menyakitkan adalah sering dibanding-bandingkan dengan perempuan lain. Kondisi ini sangat mengganggu saya sehingga saya menjadi lebih murung dan tidak percaya diri. Saya sudah menceritakan yang sebenarnya kepada suami, namun suami tetap tidak percaya dan terus seperti itu. Selama ini saya tidak menceritakan kepada siapa-siapa karena saya menghargai suami saya. Di sisi lain, saya merasa suami saya sangat mencintai saya. Saya mohon bantuannya, Pak agar bisa mengatasi masalah ini. Terima kasih banyak.

Wassalamu’alaikum wr wb

Ibu S

Baca juga: Konsultasi Psikologi: Kenapa Anakku Tiba-tiba Marah?

Jawaban:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Terima kasih Ibu S yang sudah berbagi cerita dengan kita. Saya bisa memahami kondisi Anda. Anda pasti merasa tidak nyaman dengan situasi ini. Namun Anda mesti bertekad untuk keluar dari situasi ini. Kalau dibaca dari cerita Ibu, tampaknya Ibu sudah berusaha menjelaskan kepada suami. Ini merupakan langkah awal yang benar. Setidaknya Ibu memiliki niatan untuk menyelesaikan masalah dengan suami. Adapun sikap suami yang masih belum berubah, itu masalah lain. Ibu jalankan saja tugas dan kewajiban sebagai istri dan sebagai ibu dari anak-anak sebaik-baiknya. Sambil ibu mulai berpikir dengan jernih.

Baca juga: Konsultasi Psikologi: Bagaimana Mengajarkan Kesopanan pada Anak?

Ibu sampaikan bahwa suami ibu sangat mencintai ibu. Mari berpikir lebih jernih, Bu. Seandainya suami ibu memang benar mencintai ibu, semestinya suami ibu tidak menyakiti hati ibu dengan membanding-bandingkan. Ibu juga menyampaikan bahwa hal itu menyakitkan bagi ibu. Jika memang benar bahwa suami ibu sangat mencintai ibu, mestinya beliau akan menerima ibu apa adanya. Bisa menerima semua kelebihan dan kekurangan ibu. Ketika membandingkan dengan perempuan lain, berarti suami ibu tidak puas dengan keadaan ibu. Silahkan dipikir dalam-dalam. Selain itu, ibu sebenarnya juga sudah berusaha menjadi istri yang baik. Berdasar cerita ibu, selama ini, ibu tidak cerita ke siapa-siapa, karena masih menghargai suami. Ini salah satu bukti bahwa ibu adalah istri yang baik.

Baca juga: Konsultasi Psikologi: Bagaimana Mengatasi Anak yang Mau Menang Sendiri?

Saran saya, coba ceritakan masalah ini kepada keluarga yang disegani suami. Ceritakan semuanya, biar nanti pihak keluarga yang menyampaikan kepada suami. Jika suami tidak diberi tahu, dikhawatirkan beliau tidak menyadari apa yang dilakukan selama ini ternyata menyakiti Anda. Diharapkan dengan ada mediator dari keluarga, apa yang Anda rasakan selama ini bisa dipahami oleh suami.

Mungkin itu yang bisa saya sampaikan Bu. Semoga Anda diberikan kekuatan lahir dan batin menghadapi masalah ini dan semoga Allah bukakan pintu hati suami Anda sehingga bisa benar-benar mencintai Anda serta semoga Anda diberikan jalan keluar sebaik-baiknya.

 

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam hormat

Dr. Muhammad Fakhrurrozi, M. Psi, Psi

Jadwal Praktek Konsultasi:
Tiap Rabu, 10.00 – 14.00 (atau dengan perjanjian terlebih dahulu)
Alamat: Jl. Damai III No. 57 Pejaten Timur Pasar Minggu Jakarta Selatan