Keistimewaan Ahli Surga Bisa Saling Mengunjungi Temannya Sewaktu di Dunia

 
Keistimewaan Ahli Surga Bisa Saling Mengunjungi Temannya Sewaktu di Dunia

LADUNI.ID, Jakarta – Di dalam surga penghuninya bisa mengunjungi teman-temannya, kaum kerabatnya maupun saudara-saudaranya sewaktu di dunia. Dan mereka bisa bercerita panjang lebar tentang pengalamannya maupun nostalgianya ketika masih hidup di dunia. Tentunya yang bisa mereka kunjungi adalah kaum kerabat atau saudara yang seiman dan seiamat dari api neraka.

Kunjungan ahli surga ini merupakan hal yang sangat menarik, karena dapat membuka buka catatan perjalanan hidup mereka semasa di dunianya.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah SAW: Ketika sudah menetap penghuni surga didalam surga, lalu tumbuh keinginan hati untuk bertemu saudaranya yang lain, maka berjalanlah ranjangnya ke tempat ranjang saudaranya. Lantas keduanya bertemu dan berbincang-bincang apa yang terjadi di antara keduanya ketika hidup di dunia. Maka berkatalah salah satunya: "Wahai saudaraku, apakah engkau masih ingat hari begini, di tempat begini”? Selanjutnya keduanya berdoa pada Allah Azza Wajallah. Semoga Allah mengampuni kita”.[1]

Hasan Basri berkata: Ahli surga itu memilki kuda dan unta yang berkilauan cahayanya, pelana dan gigi binatang tersebut dari yakut, mereka saling mengunjungi di dalam surga.[2]

Ahli surga yang saling mengunjungi ini merupakan suatu kenikmatan tersendiri, mereka bisa melepaskan rasa rindunya dan kasih sayangnya kepada orang yang dicintainya semasa hidupnya di dunia. Di antara mereka tidak ada rasa iri dan permusuhan, mereka duduk saling berhadap-hadapan dengan penuh kebahagiaan.

Seperti yang dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya:

"Dan kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan". (Surat Al-Hijr: 47)

Kita selalu mengimpi-impikan di dalam surga nanti bisa bertemu dan berkumpul dengan seluruh anggota keluarga, dengan teman-teman, dengan saudara dan kaum kerabat. Semoga keinginan ini bisa tercapai.

Karena itu, hendaknya kita selalu berusaha untuk menggapai keinginan tersebut dengan menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, serta memohon ridlaNya. Tanpa jalan ini jangan sekali-kali berharap bisa masuk surga.

__________________
Sumber: Haqiqi Alif. 100 Berita dari Kubur. Jombang: Lintas Media, tanpa tahun.

 

[1] Ihya’ Ulumuddin. Jilid IV, hal. 3012

[2] Ihya’ Ulumuddin. Jilid IV, hal. 3013