Bingung dan Stress karena Dijodohkan Orang Tua

 
Bingung dan Stress karena Dijodohkan Orang Tua

Assalamu’alaikum mbak Nur, kenalin saya Mayla, umur saya saat ini 23 tahun. Saat ini saya merasa sangat bingung karena orang tua hendak menjodohkan saya dengan anak dari teman mereka yang sudah lama dikenal.

Saya sendiri belum mengenal lelaki yang akan dijodohkan dengan saya. Saya tidak menyukai perjodohan ini walaupun pada dasarnya saya belum memiliki calon suami. Saya merasa tidak sreg, namun untuk menolak saya belum berani.

Saya jadi sering sedih dan kepikiran. Apa yang sebaiknya saya lakukan ya mbak ? Mohon sarannya, karena hal ini mulai mengganggu di pikiran saya.
Wassalamu’alaikum wr wb.

Mayla di Magelang
Tanggapan :
Wa’alaikumsalam wr wb.
Hai Mayla yang saat ini sedang bingung karena hendak dijodohkan, yuk coba kita telaah pelan-pelan hal ini sehingga kamu bisa mengambil keputusan yang terbaik untuk hidupmu. Mayla sayang, pada dasarnya perjodohan sudah sangat jarang dilakukan saat ini. Namun, tentunya banyak alasan yang membuat para orang tua bermaksud menjodohkan anaknya.

Baca juga: Bantu Saya, Saya Mengalami Mental Illness

Alasan-alasan yang menjadi pertimbangan orang tua untuk menjodohkan anaknya antara lain latar belakang keluarga yang jelas, calon yang dapat meningkatkan derajat keluarga, membanggakan orang tua, pekerjaan yang mapan dan lain-lain. Bolehkah kita menolak perjodohan ? Nabi Saw menegaskan bahwa seorang gadis perlu dimintai izinnya terlebih dahulu sebelum menikahkannya, sebagaimana sabdanya :
Seorang janda lebih berhak atas dirinya daripada walinya, sedangkan perawan (gadis) harus dimintai izin darinya, dan diamnya adalah izinnya.” (HR Muslim)

Baca juga: Cara Mudah Mencintai Diri Sendiri dengan Body Positivity

Berdasarkan hadis di atas, seorang gadis boleh dinikahkan apabila dia ridho terhadap pernikahan itu. Jika ia tidak menghendaki pernikahan yang didasarkan pada perjodohan, maka tidak apa-apa jika ia menolaknya. Hal ini tentunya berkaitan dengan kondisi psikis si gadis yang apabila terpaksa dan merasa tidak ridho dengan pernikahannya, maka bisa mempengaruhi kesehatan mentalnya. Penolakan tersebut tidak tergolong dosa ataupun durhaka terhadap orang tua.

Baca juga: Pentingnya Memaafkan untuk Pemulihan Diri

Nah, sebelum ditolak lakukan dulu beberapa hal berikut agar tidak menyesal di kemudian hari :

1. Ajak Orang Tua Berdiskusi
Pernikahan adalah ikatan yang berlandaskan keridhoan dan tanpa ada unsur paksaan. Seorang anak berhak untuk mendiskusikan masalah ini dengan kedua orang tuanya, karena ialah yang akan menjalani kehidupan berumah tangga. Anak dapat menanyakan kepada orang tuanya alasan mengapa ia dijodohkan, apa kelebihan si calon sehingga orang tua memilihnya, tanyakan segala hal sejelas mungkin. Diskusi ini bertujuan agar ada komunikasi yang harmonis antara orang tua dan anak, sehingga saling memahami satu sama lain.

2. Lakukan Proses Seleksi
Saat orang tua menyampaikan mengenai perjodohan, maka lakukanlah proses seleksi apakah si calon ini sesuai kriteriamu. Ingat, jangan terlalu muluk-muluk menentukan kriteria calon suami/istri, karena tidak ada seseorang yang sempurna. Sadari pula apa kelebihan dan kekuranganmu yang mungkin si calon pasangan bisa melengkapinya. Tidak harus bertemu langsung, kamu bisa menanyakan mengenai kepribadian calon pasangan  melalui orang – orang terdekat si calon pasangan.

3. Memohon Petunjuk Allah SWT Sebelum Mengambil Keputusan
Keputusan untuk menerima perjodohan memang berada di tangan si anak, karena memang dia yang akan menjalani biduk rumah tangganya. Sebelum buru – buru menolak atau mengambil keputusan dengan tergesa – gesa, mintalah waktu pada orang tua untuk meminta petunjuk Allah SWT melalui sholat di 1/3 malam.

Baca juga: Mudah Tersinggung, Lakukan Tips Ini

Ingat, doa di sepertiga malam ibarat anak panah yang terlepas dari busurnya yang melesat tepat menuju sasarannya.
Sekali lagi, jodoh adalah rahasia Illahi. Kita tidak akan pernah tahu siapa jodoh kita. Orang tua pasti memilihkan jodoh yang terbaik untuk anaknya. Perjodohan pun harus berpegangan pada keikhlasan dan keridhoan kedua anak yang dijodohkan karena pernikahan keduanya untuk melengkapi separuh agama dan menjadi ladang ibadah bagi mereka berdua.

Apabila dilandasi keikhlasan dan keridhoan di antara keduanya, maka tidak akan membuat stress atau pun depresi.
Semoga bermanfaat ya.

 

Wassalamu’alaikum wr wb.
Nur Chasanah, S. Psi
Pengampu Konsultasi Remaja siap Nikah Usia 25 Tahun
Follow IG:  @smu25tahun  dan Facebook: sukses menikah umur 25 Tahun