Sekecil Apapun Kebutuhanmu, Mintalah kepada Allah!

 
Sekecil Apapun Kebutuhanmu, Mintalah kepada Allah!

LADUNI.ID, Jakarta - Mintalah kepada Allah, walaupun garam. Maksudnya sekecil apapun minta dan berharaplah di depan pintu Allah SWT, yang mana bila seseorang berharap kepada Allah tak akan kembali dengan tangan kosong.

Janganlah kamu meminta kepada anak-anak Adam. Mintalah kepada Dzat yang pintunya tak pernah ditutup, yaitu Allah SWT 24 jam, bila mau minta, fadhal.

Allah akan marah bila orang tak minta kepada Allah. Akan tetapi bila anak Adam yang diminta berkali-kali, dia yang akan marah. Kebalikan!

Di zaman khalifah Syam, ada seorang yang arifin, i'tikaf di dalam masjid, ditanya oleh khalifah: "Adakah engkau memiliki hajah kepada saya?"

Dijawab oleh arifin: "Saya segan meminta kepada Anda, sedang saya berada di rumah Allah, di rumah Dzat yang Maha Kaya, saya meminta kepada mahluk? Malulah saya."

Kemudian ditunggu sampai keluar dari rumah Allah. Dihampiri arifin tersebut oleh khalifah, dan ditanya kembali, "Sekarang kamu sudah berada di luar rumah Allah, saya tawarkan lagi apakah engkau memiliki hajah (meminta) pada saya?"

"Yang engkau tawarkan ini hajah akhirat atau dunia?" tanya arifin itu lagi.

"Kalau hajah akhirat saya tak bisa memenuhinya, saya tidak mempunyainya. Kalau dunia saya bisa memberi karena saya punya dunia," jawab khalifah.

Maka arifin itu menjawab: "Kalau hal dunia kepada Dzat yang menciptakan dunia ini saya tak minta, apa lagi kepada kamu yang tak ciptakan dunia?"

Wahai manusia, jaga kehormatan untuk tidak meminta, walau ada peluang untuk meminta-minta. Orang yang menjaga kehormatan, tidak mau memiliki apa yang dimiliki oleh orang lain.

Ada seorang yang bertanya kepada Rasulullah: "Ya Rasulullah, apakah suatu amalan yang bila saya kerjakan, Allah sayang saya, manusia pun sayang saya?"

Maka Rasulullah bersabda yang maknanya: "Hiduplah engkau zuhud di dunia. Yaitu merasa cukup dengan apa yang Allah bagi, maka Allah akan menyayangimu. Dan hiduplah engkau zuhud dari apa yang dimiliki orang lain, tak merasa dirinya menginginkan apa yang dimiliki orang lain, tak merasa dirinya tak puas hati dengan kelebihan yang dimiliki orang lain, tidak ada kepentingan bersahabat dengan orang yang lebih kaya hanya untuk mendapatkan sesuatu dari dirinya. Maka manusia akan sayang kepadamu."

***

Sumber: Habib Ali Zaenal Abidin
Editor: Muhammad Mihrob