Biografi KH. Muhammad Babakan, Pengasuh Pesantren Kebon Jambu al-Islamy Cirebon

 
Biografi KH. Muhammad Babakan, Pengasuh Pesantren Kebon Jambu al-Islamy Cirebon
Sumber Gambar: foto istimewa

Daftar Isi Biografi KH. Muhammad Babakan

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Riwayat Keluarga
1.3  Wafat
2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1  Pendidikan
2.2  Guru-Guru Beliau
3.    Penerus Beliau
3.1  Murid-Murid Beliau
4.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
4.1  Menjadi Pengasuh
5.    Chart Silsilah Sanad Guru Beliau
6.    Referensi

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1  Lahir
KH. Muhamad atau yang kerap disapa dengan panggilan Akang lahir pada tanggal 08 April 1951 di kampung Karanganyar Desa Winduhaji Kabupaten Kuningan. Beliau merupakan putra dari pasangan Bapak H. Aminta dan Ibu Hj. Tsani Rohimahumallah.

1.2 Riwayat Keluarga
Selama menuntut ilmu di Pesantren, sikap dan keilmuan KH. Muhamad menarik hati guru beliau, KH. Muhamad Sanusi, sehingga pada tahun 1973 dan bersamaan dengan memangku jabatan sebagai kepala pondok At-Taqwa, KH. Muhamad dinikahkan dengan Nyai Hj. Nadziroh binti Kyai Dahlan, keponakan Kyai Sanusi.

Buah dari pernikahan beliau dikarunia 6 orang putra-putri. Anak-anak beliau diantaranya:

  1. Nyai. Hj. Mariyatul Qibtiyah menikah dengan KH. Syafi’i Atsmari,
  2. KH. Asror Muhamad menikah dengan Nyai. HJ. Awanillah Amva,
  3. Nyai. Siti Aisyah,
  4. Nyai Hj. Siti Maryam,
  5. Gus Hasan Rahmat,
  6. Siti Fatimah (Alm).

Pada tahun 1992, duka kembali menyambangi KH. Muhamad dan keluarga pesantren, dimana Nyai Nadziroh wafat.

Tak berlangsung lama, Allah SWT memberikan pengganti istri beliau sebab pada tahun 1993, KH. Muhamad menikahi Nyai. Hj. Masriyah Amva binti KH. Amrin Hanan, seorang janda yang mempunyai dua putra. Anak beliau diantranya Robith Hasymi dan Moh. Ibdal.

1.3 Wafat
KH. Muhamad wafat pada tanggal 1 November 2006. Jenazah beliau dimakamkan di depan Masjid Pondok Pesantren Kebon Jambu al-Islamy. Setelah kepergian sang suami, tampuk kepemimpinan Pondok Pesantren Kebon Jambu dipegang oleh istri beliau Nyai Hj. Masriyah Amva.

Disamping itu, dibentuklah Dewan Pengasuh yang dipimin oleh KH. Asror Muhamad (putra ke-2) dan beranggotakan KH. Syafi’i Atsmari (menantu), KH. Syamsul Ma'arif (menantu), dan KH. Muhyiddin untuk melanjutkan kepemimpinan pesantren dengan dibantu MPP (Majlis Pembimbing Pesantren) yang beranggotakan para alumni yang tinggal di sekitar pesantren.

2. Sanad Ilmu dan Pendidikan
Pada usia 10 tahun, KH. Muhamad memulai pendidikan beliau dengan mengaji kepada Kyai Samud, seorang alim di lingkungan desa beliau sendiri. Selanjutnya pada saat menginjak usia remaja, dalam benak KH. Muhamad timbul keinginan untuk melanjutkan belajar keluar daerah dengan tujuan untuk memperkaya ilmu keagamaan keinginan mulia itu pun disampaikan kepada sang guru beliau.

Setelah mendiskusikannya dengan orang tua KH. Muhamad, sang guru menunjukkan pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon sebagai tempat melanjutkan pendidikan ke pesantrennya. Saat itu, beliau belajar di Pondok Roudhatut Tholibin (Pondok Gede) yang diasuh oleh KH. Amin Sepuh dan KH. Muhamad Sanusi yang juga berasal dari Winduhaji.

2.1 Guru Beliau.

  1. Kyai Samud,
  2. KH. Amin Sepuh,
  3. KH. Muhamad Sanusi.

3. Penerus Beliau

3.1 Murid-Murid Beliau
Guru Abdul Razaq sangat peduli dengan pendidikan murid-murid beliau. Salah satu kepedulian beliau adalah mengusahakan dana pendidikan agar murid-murid beliau dapat belajar ke Timur Tengah. Di antara murid-murid beliau yang kemudian menjadi ulama terkenal adalah:

  1. KH. Abdul Azdhim Suhami,
  2. KH. Sidiq Fauzi,
  3. KH. Salim Jaelani
  4. KH. Soleh Jaelani,
  5. KH. Muchtar Ramli,
  6. KH. Abdul Razaq Chaidir,
  7. KH. Abdul Hayyi,
  8. KH. Abdur Rasyid.

4. Perjalanan Hidup dan Dakwah

4.1 Menjadi Pengasuh
Satu tahun kemudian, yaiu pada tahun 1974 Kyai Sanusi wafat, oleh karena itu sepeninggal guru beliau, beliau meneruskan perjuangan sang guru dalam mengajarkan ilmu agama sebagaimana telah diamanatinya.

Atas perintah keluarga besar Kyai Sanusi, pada tahun 1975,  Kyai Muhamad merintis dan mendirikan Pondok Kebon Melati dengan jumlah santri sekitar dua puluhan mayoritas usianya hampir seumur dengan beliau.

Di bawah kepemimpinan KH. Muhammad, pesantren tersebut mengalami perkembangan yang signifikan. Setiap tahun jumlah santri semakin bertambah, Awal hingga pertengahan tahun 1990-an, jumlah santri keseluruhan mencapai seribu santri.

Pada masa selanjutnya, pesantren tersebut mengalami hambatan dan tantangan karena jumlah santri sudah sangat banyak yakni 925 orang, namun fasilitas yang dimiliki masih sangat terbatas.

Sehingga pada tanggal 7 November 1993, KH. Muhamad bersama istri dan para santri memilih untuk mengembangkan dan pindah ke Pondok Pesantren Kebon Jambu al-Islamy, di tanah wakaf dari keluarga KH. Amrin Hanan, ayahanda Ny. Masriyah.
KH. Muhamad selama hidup beliau dikenal sebagai pribadi yang ulet, pintar, bersahaja dan tegas. 

5. Chart Silsilah Sanad Beliau
Berikut ini chart silsilah sanad guru KH. Muhammad Babakan dapat dilihat DI SINI.

6. Referensi
OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 5. No. 1 Agustus 2020

Artikel ini sebelumnya diedit tanggal 19 Januari 2021, dan terakhir diedit tanggal 01 November 2023.

 

Lokasi Terkait Beliau

List Lokasi Lainnya