Cara Memantapkan Hati Menuju Jenjang Pernikahan

 
Cara Memantapkan Hati Menuju Jenjang Pernikahan
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Dalam Buku M. Quraish Shihab​ Menjawab 101 Soal Perempuan Yang Patut Anda Ketahui terdapat pembahasan tentang cara memantapkan hati menuju jenjang pernikahan. Uraian ini menarik untuk disimak dan bisa dipraktikkan bagi siapa saja yang hendak menuju jenjang pernikahan.

Prof. Quraish Shihab menerangkan, bahwa jika kita menemukan pasangan suami istri yang tidak harmonis hubungan mereka, itu bukan berarti bahwa semua pasangan mengalami hal serupa. Sungguh masih banyak suami istri yang hidup bahagia.

Memang kebahagiaan tidak bisa datang begitu saja, ia harus diperjuangkan bersama. Kebahagiaan juga bukanlah sesuatu yang bersifat statis. Ia tidak juga dapat terus-menerus menyertai seseorang sepanjang hayatnya. Hidup mengalami pasang naik dan pasang turun, karena itu, sebagai manusia, pasangan suami istri, dituntut untuk berjuang dan terus giat memelihara keharmonisan hubungan mereka.

Di sisi lain, kita harus sadar bahwa memang tidak jarang ketersendirian menjadikan hati tenang, tetapi itu tidak selalu dan tidak selamanya. Manusia merasa kesepian jika hidup sendiri. Sesekali dan dalam waktu terbatas kita ingin menyendiri, tetapi itu tidak selamanya dan tidak pula lama.

Manusia tidak akan tahan menyendiri sepanjang hidupnya. Kesepian mengantarnya melamun, gelisah, dan takut, dari sini ia mencari teman hidup. Anak kecil mencari ibunya, yang dewasa mencari sebayanya, masing-masing memberi dan menerima untuk mengusir kesepian dan kegelisahan.

Dalam satu penelitian menyangkut hubungan antara perempuan dengan gangguan kejiwaan, ditemukan bahwa perempuan yang tidak kawin lebih rawan mengalami gangguan tersebut dibandingkan dengan perempuan yang telah kawin. Ini adalah akibat perasaan kesepian, ketiadaan ketenangan, cemburu terhadap perempuan yang memiliki suami, dan kekurangan kehangatan emosi. Itu akan semakin terasa di hari tua di mana kita membutuhkan pendamping, baik pasangan maupun anak-anak.

Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah berserah diri kepada Allah setelah berusaha semaksimal mungkin sambil sering-sering membaca doa yang terdapat dalam Al-Qur'an, dalam Surat Al-Furqan ayat 74 yang berbunyi:

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

"Tuhan kami, anugerahkanlah buat kami dari pasangan-pasangan kami serta anak keturunan kami, penyejuk-penyejuk mara dan jadikanlah kami teladan bagi orang-orang yang bertakwa."

Ayat atau doa tersebut di samping permohonan untuk menjadikan pasangan dan anak-anak sebagai penyejuk-penyeuk mata atau penyenang hati dan menjadikan yang berdoa teladan bagi orang-orang yang bertakwa, juga berarti permohonan agar Allah menganugerahkan melalui pasangan-pasangan yang berdoa agar anak keturunan yang diinginkan menjadi penyejuk hati mereka. Wallahu A'lam. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 26 Januari 2021. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Editor: Hakim