Faedah Menutup Wajah Mayit

 
Faedah Menutup Wajah Mayit

LADUNI.ID, Jakarta - Setelah kematian, maka usai sudahlah perjalanan kita di muka bumi ini. Namun, tidak dengan tubuh kita. Setidaknya setelah kematian, tubuh akan melalui beberapa fase, yakni: Livor mortis, rigor mortis, algor mortis dan decomposition hingga yang tersisa adalah tulang belulang.

Setelah kematian, tubuh akan segera mengalami berbagai perubahan, seperti berikut:

  1. Bibir menjadi kering dan keras.
  2. Perubahan warna kulit yang menjadi merah muda hingga keunguan pada bagian tubuh yang terendah (utama yang menggantung).
  3. Hal ini mulai nampak 30 menit hingga 3 jam setelah kematian dan terus menyebar kebagian lainnya hingga 10-12 jam setelah kematian.
  4. Hal ini terjadi akibat pengendapan darah pada jaringan interstitial yang dipengaruhi oleh gravitasi, karena terhentinya detak jantung yang memicu berhentinya sirkulasi darah.
  5. Kemudian endapan darah ini akan mengalami hemolisis dan berdifusi keluar dari pembuluh darah.
  6. Tubuh sudah banyak yang berubah warna.
  7. Selanjutnya terjadinya tardieu spots, di mana munculnya bintik-bintik berwarna ungu akibat kapiler darah yang pecah.
  8. Warna yang muncul juga dipengaruhi sedikit banyaknya hemoghlobin dalam darah.

Selain itu, juga perubahan warna pada mayyit bisa akibat: a)Keracunan karbon monoksida yang menjadi merah Cherry; b)Merah kehijauan: mulainya proses pembusukan; c) Coklat tua: keracunan fosfor; d) Merah kecoklatan: keracunan nitrit; e) Merah terang: keracunan sianida; f) Merah muda pucat: kekurangan darah dan lain-lain.

Selanjutnya terjadinya kekakuan, yang biasanya terjadi  6-12 jam setelah kematian, kekakuan ini akan hilang saat 36-48 jam setelah kematian akibat dekomposisi.

Dengan berbagai perubahan yang sangat signifikan terjadi kepada si mayit, hingga dibutuhkan orang-orang yang ahli dan terpercaya dalam melaksanakan pemulasaraan si mayit. Dan hendaknya melaksanakannya sesegera mungkin. (Karena proses pembusukan sangat cepat).

Dalam memperlakukannya juga agar hendaknya si mayit selalu tertutup, untuk menghindari timbulnya pamikiran-pemikiran buruk yang datang dari orang-orang jahil setalah melihatnya. Seperti beranggapan adanya memar (warna keunguan/kebiruan dan lain-lain) itu merupakan suatu azab/siksaan  sebab perbuatan keburukan dan lain-lain.

Seperti dilansir dari postingan Kiyai Nur Hasyim, tentang faedah menutup simayyit:

وأما تغطية وجه الميت قبل الغسل وفي حين الغسل بخرقة فلأن الميت ربما تغير وجهه بالسواد ونحوه وذلك لداء أو لغلبة دم فينظر الجهال إليه فينكرونه ويتأولون فيه

Adapun menutup wajah mayit dengan kain baik itu sebelum dan di saat memandikannya, karena mayit itu terkadang berubah wajahnya  menjadi hitam dan sebagainya. Hal ini (timbul) karena penyakit atau karena dominasi darah. Ketika orang-orang jahil memperhatikannya, mereka pun mengingkarinya dan melihat tanda-tanda (buruk) padanya.

ابن عبد البر، الاستذكار

Selain itu juga, banyak hal-hal yang terjadi kepada si mayit dan terjawab secara sains. Seperti; keadaan mata melotot, mulut terbuka lebar dan lain-lain.

Demikianlah, seorang mukmin hendaknya tetap ber-husnudhon pada seorang mayit di saat memandikannya, serta mendoakan rahmat dan ampunan baginya. Wallaahu a'lam.(*)

***

Penulis: F. Yuman Hasibuan
Editor: Muhammad Mihrob

__________________________________
Referensi:
- Postmortem Changes
- Autopsy & Forensics General Postmortem changes
- Postmortem skin changes
- What happens to the body after death?