Biografi KH. Moch Anwar, Pendiri Pesantren Muftahul Ulum, Subang

 
Biografi KH. Moch Anwar, Pendiri Pesantren Muftahul Ulum, Subang
Sumber Gambar: foto istimewa

Daftar Isi:

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Wafat

2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1  Pendidikan
2.2  Guru-Guru

3.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
3.1  Mendirikan Pesantren

4.    Karya-Karya
5.    Chart Silsilah Sanad
6.    Referensi

1. Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1 Lahir
KH. Moch Anwar lahir pada 17 Mei 1924, di Desa Cikeuyeup, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Beliau merupakan putra dari pasangan H. Abdul Ghofur dan Hj. Siti Komariyah.

1.2 Wafat
KH. Moch Anwar wafat pada 24 Februari 2002. Jenazah beliau dimakamkan di Pemakaman Jati, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

2. Sanad Ilmu dan Pendidikan

2.1 Pendidikan
Setidaknya ada dua ulama yang menjadi sanad keilmuan Kyai Anwar, yaitu KH. Muhyidin pendiri Pesantren Pagelaran Subang sekaligus Panglima Hizbullah Jawa Barat dan KH. Zaenal Mustofa pendiri Pesantren Sukahideng Tasikmalaya, Pahlawan Nasional yang gugur dalam melawan Jepang di era kemerdekaan.

2.2 Guru-Guru

  1. KH. Muhyidin (Pesantren Pagelaran 1 Subang),
  2. KH. Zaenal Mustofa (Pesantren Sukahideng, Tasikmalaya).

3. Perjalanan Hidup dan Dakwah

3.1 Mendirikan Pesantren
Salah seorang santri sekaligus teman perjuangan Kyai Anwar, KH. Abdu Manaf menjelaskan, pada tahun 1984 Kyai Anwar mendirikan Pesantren Miftahul Ulum yang berlokasi di Subang. Sejak 1991 Kyai Manaf mulai terlibat aktif dalam mengelola Pesantren tersebut.

4. Karya-Karya
Pengetahuan agama yang dimiliki Kyai Anwar dituangkan dalam beberapa buku. Dari tangannya lahir 102 buku yang sudah diterbitkan di beberapa penerbit di Bandung dan Jakarta. Selain itu, ada sekitar 10 naskah yang belum sempat diajukan kepada penerbit. Buku-buku tersebut mencakup berbagai disiplin ilmu seperti nahwu dan shorof, fiqih, tauhid, tasawuf, usul fiqih dan sebagainya.

Tidak terbitnya 10 naskah itu tidak lepas dari peran pentashih yang telah wafat sehingga Kyai Anwar tidak berani mengajukan naskah tersebut kepada penerbit. Sosok tersebut adalah KH. Abdul Wahab Muhsin yang tiada lain merupakan sahabatnya sendiri sekaligus pengasuh Pesantren Sukahideng pengganti Kyai Zainal Mustofa.

Biasanya, sebelum naskah masuk penerbit, Kyai Anwar berangkat ke Tasikmalaya untuk meminta tabayun dan tashih kepada KH. Abdul Wahab Muhsin. Namun, sejak Kyai Wahab sakit dan wafat sekitar tahun 2000, proses pentashihan ini mengalami kendala.

Kyai Manaf yang juga Wakil Rais PCNU Subang itu bercerita, saat Kyai Anwar dirawat di rumah sakit, ia diminta berangkat ke Tasikmalaya untuk meminta tashih kepada Pengasuh Pesantren Sukahideng yang saat itu dipegang oleh KH. Syihabudin Muhsin. Naskah tersebut berjudul Seluk Beluk Ushul Fiqih.

Saat sampai di Sukahideng, Kyai Syihab menolak permintaan Kyai Anwar untuk mentashih karya terbarunya itu. Alasannya, karena Kyai Syihab sudah percaya dengan kemampuan dan keilmuan Kyai Anwar. Selain itu, beliau juga tidak berani mentashih naskah tersebut karena hal itu merupakan 'maqomnya' Kyai Wahab.

"Kyai Syihab memang sangat tawadhu'. Padahal saya tahu beliau itu ulama yang sangat cerdas," ungkap Kyai Manaf menirukan ucapan Kyai Anwar saat mendengar naskahnya ditolak untuk ditashih oleh Kyai Syihab.

5. Chart Silsilah Sanad
Berikut ini chart silsilah sanad guru KH. Moch Anwar Subang

6. Referensi
Diolah dan dikembangkan dari data-data yang dimuat di situs: NU Online


Artikel ini sebelumnya diedit pada tanggal 24 Februari 2023, dan kembali diedit dengan penyelarasan bahasa pada tanggal 24 Februari 2024.

 

Lokasi Terkait Beliau

List Lokasi Lainnya