Kisah Habib Ahmad bin Hasan Al-Attos: Keberkahan Mata dan Tangan Seorang Wanita

 
Kisah Habib Ahmad bin Hasan Al-Attos: Keberkahan Mata dan Tangan Seorang Wanita

LADUNI.ID, Jakarta - Al-Habib Ahmad bin Hasan Al-Attos pernah berkata: sebagian wanita itu, kadang-kadang matanya berkah, tangannya berkah, hatinya berkah. Tentang hal ini, ada kisah menarik yang pernah disampaikan salaf kita terdahulu berkaitan dengan soal "barokah".

Diceritakan, dahulu ada seorang wanita yang disuruh memilih antara gandum dan harta. Kemudian wanita itu pun mengatakan, "Saya lebih memilih gandum ini ketimbang harta."

Maka wanita tersebut memilih gandum itu, lalu mengambilnya dan menjadikannya sebagai adonan roti. Ketika adonan roti itu telah menjadi roti yang siap dimakan, maka wanita itu pun membagikannya kepada suaminya, anaknya dan tentu untuk dirinya sendiri.

Setelah roti itu dibagikan kepada keluarganya, ternyata roti itu masih tersisa. Maka, wanita itu membagikannya lagi kepada tetangga sekitar rumahnya. Namun, roti itu masih juga tersisa.

Setelah itu, wanita itu pun membagi-bagikan roti tersebut kepada seluruh orang yang ada di kampungnya hingga mereka semua kenyang dengan roti tersebut. Qul, "Masya Allah".

Di sinilah Habib Ahmad bin Hasan Al-Attos mengomentari terkait kisah wanita tersebut. Beliau mengatakan:

"Sebagian wanita itu kadang-kadang matanya berkah, tangannya berkah, hatinya berkah. Tetapi sebagian wanita juga ada matanya tajam (berbahaya), tangannya kecil (tidak mau berbagi kepada orang lain atau pelit)".

Dari kisah ini, paling tidak, ada dua faedah yang bisa kita petik hikmahnya: pertama, keberkahan itu tidak ternilai harganya. Bahkan sejatinya keberkahan tidak bisa disejajarkan dengan harta sekalipun.

Terkadang kita sering mendengar orang mengatakan, "yang penting barokah". Artinya, meskipun sedikit tapi hal itu bisa mencukupi. Inilah pula ciri-ciri barokah, yakni dari yang sedikit tapi bisa mencukupi semua.

Kedua, dalam diri wanita itu banyak tersimpan barokah. Tetapi banyak pula tersimpan fitnah atau aib. Seperti mata dan tangan. Apabila kedua hal tersebut digunakan dengan tujuan yang baik, maka mata dan tangan wanita menjadi barokah.

Tetapi juga sebaliknya, apabila tidak digunakan dengan baik, maka barokah pun hilang. Malah justru hanya akan menjadi aib dan fitnah. Wallahu a’lam bisshawab.(*)

***

Penulis: Muhammad Imas Julianto
Editor: Muhammad Mihrob