Biografi KH. A. Musallim Ridlo

 
Biografi KH. A. Musallim Ridlo
Sumber Gambar: foto istimewa

Daftar Isi:

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Riwayat Keluarga
1.3  Wafat

2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1  Pendidikan
2.2  Guru-Guru

3.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
3.1  Menjadi Pengasuh Pesantren
3.2  Kiprah di Nahdlatul Ulama
3.3  Aktif di Politik
3.4  Sosok Pendakwah

4.    Karir-Karir
5.    Chart Silsilah Sanad
6.    Referensi

1. Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1 Lahir
KH. A. Musallim Ridlo lahir pada 27 Februari 1932, di Banyumas. Beliau merupakan putra dari KH. A Masruri.

1.2 Keluarga
KH. A. Musallim Ridlo menikah dengan Nyai Solihah. Dari pernikahannya, beliau dikaruniai lima orang putra:

  1. Kyai M. Ibnu Ridlo,
  2. Nyai Niswati Amanah,
  3. Kyai M. Aman Ridlo,
  4. KH. M. Maskun Ridlo,
  5. Kyai M. Hanif Ridlo.

1.3 Wafat
​KH. A. Musallim Ridlo wafat pada Kamis, 1 Mei 2014 silam. Jenazah beliau dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Al-Masruriyah Desa Kebumen, Kecamatan Baturraden, Banyumas.

2. Sanad Ilmu dan Pendidikan

2.1 Pendidikan
KH. A. Musallim Ridlo tumbuh dan dibesarkan di lingkungan pesantren. Kyai Musallim kecil mendapat didikan agama langsung dari sang ayah Almaghfurlah KH. A. Masruri. Ketika para santri lain masih terlelap tidur, Kyai Musallim mengaji seorang diri di bawah penerangan lampu minyak.

Selain mengaji ilmu agama, Kyai Musallim muda juga menempuh pendidikan formal di Sekolah Rakyat (setara SD). Ternyata, kepiawaian Kyai Musallim dalam ilmu agama telah diakui sang ayah sekaligus guru saat usianya relalif muda. Suatu hari KH. A. Masruri akan mengimami shalat jama'ah seperti hari-hari biasa namun beliau merasa was-was saat hendak takbiratul ihram. Lantas, beliau memilih mundur dan meminta Kyai Musallim menggantikannya sebagai imam.

Setamat SR, Kyai Musallim melanjutkan nyantri ke Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur. Di sana beliau banyak belajar dan menimba ilmu dari KH. Wahid Hasyim, ayah KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Kepergian KH. Wahid Hasyim yang begitu tiba-tiba dalam sebuah kecelakaan lalu lintas sungguh memukul hatinya. Konon, semangat Kyai Musallim sempat drop sepeninggal Kyai Wahid. Tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan, beliau melanjutkan belajarnya ke pesantren asuhan KH. Bisri Mustofa di Rembang, JawaTengah.

2.2 Guru-Guru

  1. KH. A. Masruri (ayah),
  2. KH. Wahid Hasyim,
  3. KH. Bisri Mustofa.

3. Perjalanan Hidup dan Dakwah

3.1 Menjadi Pengasuh Pesantren
KH. A. Musallim Ridlo adalah pengasuh Pondok Pesantren Al-Masruriyah.

3.2 Kiprah di Nahdlatul Ulama (NU)
KH. A. Musallim Ridlo merupakan sosok ulama yang moderat, guru santri, praktisi politik, dan menjabat Ketua NU Banyumas selama tiga dekade.

3.3 Aktif di Politik
Kiprah sebagai wakil rakyat dimulai saat beliau terpilih sebagai anggota DPR-GR Jawa Tengah (1971). Selanjutnya menjadi anggota DPRD Kabupaten Banyumas hingga tahun 1992. Semasa Ketua DPRD Kabupaten Banyumas dijabat Kisworo, dirinya menjabat Wakil Ketua DPRD bersama Agus Taruno.

Pada 1992-1997 KH. A. Musallim duduk sebagai anggota DPR-RI dari PPP. Dalam dunia politik, Kyai Musallim dikenal sebagai sosok yang lurus ibarat penggaris, lempeng kaya garisan.

3.4 Sosok Pendakwah
Aktivitas dakwah dan politik dilakoninya secara tulus dan penuh sukacita. Mengisi ceramah pengajian hingga pelosok pedesaan adalah hal dinantikan umat. Bahasa ceramahnya blakasuta alias lugas, tanpa tedheng aling-aling, sehingga mudah dicerna oleh kalangan awam sekalipun.

Sekadar catatan, beberapa tahun silam, KH. A Musallim Ridlo setiap malam Jum'at Kliwon mengisi acara Gendu-Gendu Rasa di RRI Purwokerto. Hal ini diakui banyak pihak sebagai kiprah nyata dalam upaya nguri-nguri (baca: melestarikan) Bahasa Jawa dialek Banyumasan. Demikian halnya dengan KH. A. Musallim Ridlo. Dalam aktivitas dakwahnya beliau sangat konsisten dengan dialek Banyumasan.

Dalam konteks ini, Kyai Musallim adalah sosok ulama moderat-visioner yang layak menyandang gelar Pelestari Dialek Ngapak.

4. Karir-Karir
Sepulang nyantri dari Tebuireng dan Rembang, Kyai Musallim mulai berkiprah di bidang dakwah, pendidikan, dan politik. Beliau mendapat amanah sebagai Ketua Partai NU Cabang Kabupaten Banyumas, saat itu partai politik sebelum berfusi ke dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Dalam dunia pendidikan, beliau turut serta merintis berdirinya Yayasan Perguruan Al-Hidayah yang berkantor pusat di Karangsuci, Purwokerto bersama KH. Muslich, KH M Sami’un, dan sejumlah ulama lain.  

5. Chart Silsilah Sanad
Berikut ini chart silsilah sanad guru KH. A. Musallim Ridlo.

6. Referensi
Diolah dan dikembangkan dari data-data yang dimuat di situs: NU Online


Artikel ini sebelumnya diedit tanggal 6 September 2022, dan kembali diedit dengan penyelarasan bahasa pada tanggal 26 Februari 2024.

 

Lokasi Terkait Beliau

List Lokasi Lainnya