Berdamai dengan Masalah

 
Berdamai dengan Masalah
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Sebagian orang ada yang berkata; “Saya ingin pergi ke hutan, menyepi, berteman dengan hewan dan tumbuhan biar terbebas dari masalah hidup.” Ingin rasanya mati saja, biar bebas dari masalah.

Ilustrasi di atas setidaknya menggambarkan ada pemahaman orang yang terpaksa meyakini bahwa dengan pergi jauh, maka masalah akan selesai, atau masalah bisa diselesaikan dengan kematian. Apakah benar demikian?

Sering kali kita mendengar atau bahkan kita sendiri pernah mengeluhkan tentang berbagai bentuk persoalan hidup, seperti banyaknya hutang yang harus dibayar, berbagai tagihan, tunggakan uang sekolah anak, anak sakit, dan sebagainya. Bahkan tidak jarang ada yang kemudian menyerah dan memilih untuk mengakhiri hidupnya. Lalu timbullah satu pertanyaan lagi; “Apakah kita bisa menghindari sebuah masalah?”. Sebagian orang memilih untuk pergi jauh dari sumber masalahnya, entah menyepi ke gunung, ke tengah hutan atau pergi ke desa demi menghindari masalah, hingga bunuh diri yang dianggapnya akan menyelesaikan masalah. Na'udzu billah min dzalik.

Pada hakikatnya, manusia tidak akan bisa menghindari sebuah masalah. Masalah itu tercipta bersamaan dengan lahirnya seorang manusia, hingga masuk liang lahat kelak. Betapa tidak, seorang bayi yang baru lahir saja sudah memiliki masalah. Dia tidak bisa merawat dirinya sendiri, tidak bisa makan dan minum sendiri, tidak bisa mandi sendiri, tidak bisa berpakaian sendiri. Ketika bayi ini belajar tengkurap, kembali dirinya mengalami masalah. Dia tidak bisa tengkurap dan kemudian membalikkan kembali badannya tanpa bantuan orang lain. Jika sudah tiba saatnya belajar berdiri, bayi ini kembali menjumpai masalah.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN