Kenali Tiga Penyakit Hati

 
Kenali Tiga Penyakit Hati
Sumber Gambar: Foto : (dok laduni.id)

LADUNI.ID Jakarta – Wakil Ketua Lembaga Dakwah (LD) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kyai Misbahul Munir menyampaikan bahwa Rasulullah Muhammad SAW dalam satu riwayat, pernah mengingatkan bahwa ada tiga penyakit hati yang bisa membinasakan manusia.

Tsalatsul muhlikats, kata Kanjeng Nabi. Ada tiga penyakit hati yang dapat merusak manusia. Yang pertama, syukhun mutho. Pelit yang diikuti. Kedua, wa hawa mu’taba. Hawa nafsu yang tidak terkendali. Wa’i ajabul bin nafsih ujub. Atau merasa dirinya bersih, suci dan bangga terhadap dirinya sendiri. Tiga penyakit hati ini jangan sampai menguasai diri kita,” kata Kyai Misbah, seperti yang ditayangkan TV NU dalam program Serambi Nahdlatul Ulama, pada Rabu, 14 April 2021.

Walau banyak ragam penyakit hati, Kyai Misbah mengingatkan agar kita selalu mawas agar ketiga penyakit hati ini jangan sampa mengendalikan diri kia. Ia melanjutan, di dalam Kitab Ihya Ulumuddin, karya Imam Al-Ghazali diterang apa itu penyakit hati.

“Pertama, itu syukhun mutho. Pelit yang diikuti. Kalau berbicara pelit, ya kita semua itu pelit. Ya gak kaya, yang miskin, yang alim, yang bodoh, ya hampir semuanya. Memang karakter manusia itu pelit. Manusia itu bawaannya memang pelit. Tetapi pelit yang madzmumah yaitu pelit yang tercela, disaat pelitnya diikuti. Misalnya kita dikasih oleh Allah harta yang banyak, oleh Allah dipinta, jangan ditelan semuanya dong. Keluarin dua setengah persen (2,5%). Kalau Anda tidak mengeluarkan 2,5% itu pelitnya diikuti. Sebenarnya filosofi tentang ini banyak. Kita makan buah misalnya, makan duren, makan jeruk, musti ada yang dibuang, entah kulitnya, entah bijinya,” urai Kyai Misbah.

Ia mengibaratkan penyakit syukhun mutho itu seperti hasut, dengki. Kyai Misbah memberikan akronim penyakit itu disebut SMS. “Apa itu penyakit SMS? Senang Melihat orang lain Sedih. Senang Melihat orang lain Susah. Atau Susah Melihat orang lain Senang. Kalau ada orang lain beli mobil misalnya, dia ngomong paling itu hasil dari korupsi dan seterusnya. Jadi intinya, tidak suka, kalau orang lain mendapatkan nikmat. Ini namanya hasut. Jangan dipelihara sikap, pandangan seperti ini. Ini bahaya. Dan orang hasut ini hidupnya pasti tersiksa,” ujar Kyai Misbah.

Obat untuk mengatasi penyakit hasut, Kyai Misbah melanjutkan yaitu Senang Melihat orang lain Senang, Sedih Melihat orang lain Sedih atau disingkat SMS.

Kedua, adalah riya atau nafsu yang diikuti. “Riya itu apa? ‘Al amalu lil ajlin naas.’ Beramal karena manusia, beribadah karena manusia’ itu riya. Sebaliknya, wa tarqul amal meninggalkan ibadah karena manusia itu juga riya. Lalu bagaimaan solusinya? Mari kita beribadah ikhlas karena Allah. Walaupun berat untuk menjalani iklhas sepenuhnya, salah-salah sedikit mohon ampun kepada Allah,” terang Kyai Misbah.

Terakhir, adalah penyakit ujub atau sombong. “Ini ketularan sifatnya iblis. Aku lebih baik daripada Adam. Kalau kita mengatakan aku lebih baik dari Anda, ini bahaya. Loh kenapa kita merasa lebih baik? Ya tidak boleh. Karena kita bohong. Loh kok bohong? Saya bertanya, ibadahmu disebut baik, apabila diterima oleh Allah. Sholat kita disebut baik, apabila diterima oleh Allah. Sedekahmu disebut baik, apabila diterima oleh Allah. Saya tanya, tahukah Anda, bahwa ibadah kita diterima? Sholatmu, sedekahmu, puasamu, kebaikanmu yang kamu banggakan itu, diterima oleh Allah? Loh gak tau kan? Yah kalau gak tau kan belum tentu baik namanya. Kita hanya ikhtiar saja, menjalani syaratnya, rukunnya sempurna. Urusan diterima atau tidak, tidak ada yang tahu. Jadi buat apa kita menyombongkan diri untuk sesuatu yang tidak jelas,” pungkas Kyai Misbah.

(Editor: Ali Ramadhan)