Ulama-Ulama Besar Tanah Air Dalam Manuskrip Syaikh Yasin Al Fadani

 
Ulama-Ulama Besar Tanah Air Dalam Manuskrip Syaikh Yasin Al Fadani

Laduni.ID, Jakarta - Kajian filologi memang selalu menarik perhatian. Bukan hanya karena mengulik benda atau teks masa lalu, tapi informasi yang disuguhkan pun tergolong langka.

Salah satunya, catatan Syekh Muhammad Yasin al-Fadani (1916-1990) yang kemudian diberi nama Kitab al-Ittishalat al-Atsirah ila al-Atsbat asy-Syahiroh oleh Syaikh Mahmud Said Mamduh memuat banyak informasi berharga yang mungkin tidak banyak diketahui.

Tulisan di kertas bergaris dengan pensil ini menyeratkan beberapa nama tokoh besar asal Indonesia. Ulama-ulama ini berkontribusi dalam keilmuan Islam baik di Tanah Suci maupun Tanah Air. Di antara nama yang tidak banyak diketahui ialah:

  1. Siti Fatimah putri Syekh Abdusshomad al-Falimbāniyah (Palembang)
  2. Kiai Umar bin Soleh al-Samārānī (Semarang)
  3. Habib Umar bin Thaha bin Ali bin Yahya al-Surbāwī (Surabaya)
  4. Kiai Abdul Muhith bin Ya’qub al-Sīdarajāwī (Sidoarjo)
  5. Kiai Jam’an bin Ma’mun al-Tanqirānī (Tangerang)

Habib Umar bin Toha bin Ali merupakan guru dari Maulana sendiri. Makamnya berada di Pegirian, satu kubah dengan Habib Abu Bakar bin Umar bin Yahya.

Beliau merupakan ulama asli Kutai. Pindah ke surabaya atas perintah guruny, Habib Abu Bakar bin Umar bin Yahya. Beliau juga merupakan keponakan Habib Muhammad bin Ali bin Yahya yang bergelar Pangeran Panataigomo

Baca juga: Mengenang Kisah dan Karomah Syekh Yasin al-Fadani

Kemudian, Syaikhah Siti Fatimah binti Syaikh Abdussomad Al Falimbani dan Syaikh Mgs Mahmud Kinan Al Falimbani adalah sebagian dari guru-guru Syaikh Nawawi Al Bantani. Keduanya merupakan ulama dari Palembang.

Manuskrip tulisan tangan Syaikh Yasin untuk saat ini dipegang Syaikh Mahmud Said Mamduh, dan beliau jugalah yang menamai manuskrip Syaikh Yasin.

Karya-karya Syekh Yasin Al-Fadani terbit di beberapa negara seperti Saudi, Mesir, India, Libanon, Syiria, Indonesia, dan sebagainya. Beliau mengenalkan nama-nama ulama Indonesia di kancah internasional. Demikianlah karakteristik seorang berilmu, selalu rendah hati, dan menghormati guru-gurunya dengan menyebutnya. Semoga kita mendapat manfaat dan berkahnya. Āmīn...

 

15 Ramadan Karim 1442

27 April 2021