M. Quraish Shihab: Halal Bihalal Berasal dari Tiga Huruf “HA E’ EL”

 
M. Quraish Shihab: Halal Bihalal Berasal dari Tiga Huruf “HA E’ EL”
Sumber Gambar: Tangkapan layar YouTube TVNU/Laduni.ID

Laduni.ID Jakarta – Halal-bihalal ini punya pengertian khusus yang hemat saya tidak berkaitan dengan maknanya dengan hukum islam. Karena halal itu dalam hukum islam terdiri dari wajib, sunah, makruh dan mubah. Halal yang paling dibenci Tuhan adalah memutuskan hubungan padahal kita menginginkan dengan halal bihalal ini kita justru menyambung hubungan.

Baca Juga: Antara Nabi Adam dan Manusia Purba Lebih Dahulu Mana? Begini Keterangan Quraish Shihab

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, MA dalam mengisi tausiyah halal bihalal daring KJRI Frankrut Jerman yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube TV NU 06 Juni 2021.

Menurut Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab halal bihalal berasal dari tiga huruf “HA E’ EL” yang antara lain bermakna menghangatkan yang dingin, mengurai yang kusut, dan mencairkan yang beku. Mengapa kita perlu untuk itu, karena kita sekarang ini sudah membuktikan secara nyata apa yang selama ini dikatakan orang, bahwa kita hidup di desa yang kecil. Dunia telah menjadi desa, sehingga kita bisa berhubungan dengan orang lain dalam suatu keadalan yang begitu akrap, kita tidak pernah membayangkan bahwa kita bisa bicara jarak jauh dan melihat.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa bumi ini telah menjadi desa, dalam ikhtiar nabi Muhammad Saw. Kita ini dalam satu perahu sehingga semua harus ikut menjaga, kalau seandainya penumpang itu yang berada dibawah ingin mengambil air dengan enggan menaik keatas mengambil air dari atas tetapi malah membocorkan perahu, maka semua kita diatas dan dibawah akan tenggelam. Dalam konteks tersebut pengertian kehidupan dalam perahu, pengertian dalam arti kehidupan disuatu desa yang kecil itu semakin nyata dengan hadirnya tamu tak diundang yaitu Covid-19.

Baca Juga: Begini Makna Khalifah Menurut KH Quraish Shihab

Karenanya itu kita perlu merapatkan barisan dengan, berhalal bihalal, mencairkan yang beku, dan menghangatkan yang dingin. Lebih lebih kita semua sebagai manusia ciptaan Allah Swt diberi tugas untuk memakmurkan bumi ini “kekhalifahan itu adalah tugas memakmurkan bumi”  Al-Qur’an surat Hud ayat 61 menyatakan “Allah yang menciptakan kamu dari bumi tanah ini dan menugaskan kamu memakmurkanya”.

Bukan hanya muslim, tetapi semua manusia harus bekerjasama untuk memakmurkan bumi dan supaya kita bisa bekerjasama dengan baik maka kita harus menghilangkan rasa ketidaknyamanan kita harus menjalin hubungan dengan mencairkan apa yang beku dan menghangatkan apa yang dingin itu dalam konteks tersebut jelas pendiri pusat studi Al-Al Qur’an.

Seruan pertama yang kita temukan dalam al quran ya ayyuhan nas “wahai seluruh manusia” yang berarti kita harus menjalin hubungan baik dengan seluruh manusia. Itu sebabnya ada pernyataan bahwa “wahai seluruh manusia kami menciptakan kamu berbangsa dan suku suku dari lelaki dan perempuan agar saling mengenal. Dengan saling mengenal dapat menjadikan mengenal apa keistimewaan yang lain dan apa kekurangan kita supaya terjalin antar semua tanpa melihat agama, suku atau bangsa. Sehingga melahirkan saling pengakuan tentang eksistensi pengakuan dari masing masing. Pengakuan eksistensi masing masing itu melahirkan penghormatan, walau harus di garis bawahi bahwa penghormatan bukan berarti menerima pendapat apalagi agama orang lain. Kita saling menghormati dengan mengikuti tuntunan nilai nilai agama dan manusia. Tuntunan nilai nilai agama itu adalah memberikan masing masing  kebebasan untuk menganut ajaranya dan memberikan masing masing kesempatan untuk melaksanakan cita cita dan harapanya dan dalam saat yang sama kerjasama untuk mencapai aneka kebaikan.

Baca Juga: Islam Nusantara yang Berkemajuan, Versi Islam Prof Quraish Shihab

Itulah inti dari halal bihalal, bukan berarti hubungan akrap antar sesama suku dan tidak hubungan akrap antar sesama bangsa tapi hubungan akrap antar sesama manusia. Karena itu ada pesan “siapa yang anda temui kalau dia bukan saudara anda seagama maka dia adalah saudara anda sekemanusiaan”  pungkas Prof.Dr. Muhammad Quraish Shihab dalam mengisi tausiyah halal bihalal KJRI Frankfurt melalui kanal Youtube TVNU.

---------
Editor: Nasirudin Latif