AL-Fawaid Wal Hikam (04): Tujuh Wasiat Penting Abu Dzar al-Ghifary

 
AL-Fawaid Wal Hikam (04): Tujuh Wasiat Penting Abu Dzar al-Ghifary
Sumber Gambar: Foto (ist)

Laduni.ID Jakarta - Abu Dzar al-Ghifary--salah seorang sahabat utama Rasulullah Saw (w 32 H)-berkata: “Kekasihku Rasulullah Saw berwasiat kepadaku tujuh perkara penting:

Pertama, Rasulullah Saw memerintahkan agar aku selalu mencintai orang-orang miskin dan selalu dekat dengan mereka.

Kedua, Rasulullah Saw memerintahkan (agar dalam masalah dunia) aku selalu melihat orang yang keadaannya berada di bawahku, dan tidak boleh melihat mereka yang keadaannya di atasku.

Ketiga, Rasulullah Saw juga memerintahkan agar aku selalu menghubungkan silaturahim sekalipun dengan mereka yang memutuskannya.

Keempat, Rasulullah Saw memerintahkan agar aku tidak meminta-minta apapun kepada siapapun makhluk Allah (selain kepada Allah).

Kelima, Rasulullah Saw juga memerintahkan agar aku selalu mengatakan kebenaran sekalipun terasa pahit dan berat untukku. 

Keenam, Rasulullah Saw juga memerintahkan agar aku tidak takut dengan celaan orang yang suka mencela selama itu  berkaitan dengan hak Allah, atau selama berada di jalanNya, atau selama itu demi agamaNya.

Ketujuh, Rasulullah Saw juga memerintahkan agar aku memperbanyak membaca: ‘lâ haula walâ quwwata illâ billâh’, karena ia merupakan harta simpanan surga yang utama yang berada di bawah ‘Arasy”.

(Diambil dari Kitab: Musnad al-Imam Ahmad Bin Hanbal, karya al-Imam Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal bin Asad asy-Syaibâny atau yang lebih dikenal dengan nama Imam Ahmad bin Hanbal (w 241) dengan sanad hasan, 35/327; juga dalam Kitab: at-Thabaqât al-Kubrâ, karya al-Imam Abu Abdillah Muhammad bin Sa’d bin Manî’ al-Hâsyimi al-Bashri al-Baghdadi atau yang lebih dikenal dengan nama Imam Ibnu Sa’d (w 230 H), 4/173; juga dalam Kitab: Siyâr A’lâm an-Nubalâ`, karya al-Imam Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Utsman bin Qaimâz adz-Dzahaby (w 748 H), 2/64. Untuk tambahan penjelasan beberapa lafazh matan hadits diambil dari Kitab: Mirqâtul Mafâtîh Syarh Misykât al-Mashâbîh, karya al-Imam Ali bin Sulthan Muhammad Abul Hasan Nûruddîn al-Mula al-Harawy al-Qâry (w 1014 H), 8/3292, 3293).

Wasiat di atas sekalipun redaksinya khusus untuk Abu Dzar, namun maksudnya umum untuk seluruh ummat Rasulullah Saw, termasuk kita semua. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang dapat mengamalkan tujuh wasiat penting dari Rasulullah Saw di atas dengan sebaik mungkin, sehingga kita semua termasuk orang-orang yang beruntung di dunia dan di akhirat, amin ya rabbal ‘alamîn.

Hanya saja, untuk wasiat nomor lima guru-guru kami khususnya di al-Azhar selalu berpesan bahwa hal itu hendaknya dilakukan dengan cara yang baik dan penuh lemah lembut, sebagaimana perintah Allah dalam al-Qur`an dan titah Rasulullah Saw dalam sabda-sabdanya juga contoh beliau dalam kesehariannya.

Washallallahu ‘ala sayyidina Muhammadin, wa ‘ala alihi wa shohbihi wa baraka wa sallam.

---------
Oleh: Aep Saepulloh Darusmanwiati
Editor: Nasirudin Latif