Perempuan Itu Ibu Kita

 
Perempuan Itu Ibu Kita
Sumber Gambar: UNCEF

Laduni.ID, Jakarta – Perempuan adalah makhluk yang sangat dimuliakan dan diistimewakan dalam agama Islam. Allah berfirman dalam Al Quran:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا بِبَعْضِ مَا آتَيْتُمُوهُنَّ إِلَّا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisa: 19)

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW menyebut sebanyak tiga kali kata “ibu” ketika ditanya tentang siapa yang lebih dulu dimuliakan:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟قَالَ أُمُّكَ. قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ. قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ. قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ

“Dari Abu Hurairah, dia berkata, ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya: ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?’ Rasul pun menjawab: ‘Ibumu’. ‘Lalu siapa lagi?’, ‘Ibumu’. ‘Siapa lagi’, ‘Ibumu’. ‘Siapa lagi’, ‘Ayahmu’.”

KH. Husein Muhammad, dalam tuisannya di laman Facebook pribadinya mengatakan bahwa perempuan adalah ibu manusia. Sebab perempuanlah yang mengandung manusia di dalam perutnya selama berbulan-bulan. Mengandung dalam lelah dan sarat kantuk, dan mendekapnya dalam pelukan.

Dialah yang mengandungnya

Dalam ceria dan luka

Dialah yang menyusuinya dan memberinya makan dari darah dan hatinya.

Dialah yang membuat kita mengerti tentang kehidupan.

Bila kita merendahkannya, menyakitinya dan membiarkannya menjadi hina dina, maka itu adalah bentuk menyakiti, perendahan dan penghinaan kita atas diri kita sendiri dan kita rela dengan kehinadinaan kita.

Bila kita mengasihi, mencintai dan menghormatinya serta bekerja untuk menyempurnakan eksistensinya, maka sesungguhnya itu adalah bentuk cinta, penghormatan dan usaha kita menyempurnakan atas eksistensi kita sendiri.

Perempuan itu ibu kita

 

Disadur dari tulisan KH. Husein Muhammad pada laman Facebook pribadinya (https://www.facebook.com/husayn.muhammad/posts/10225518051353938)